Bisnis.com,MAROS - Pembangunan jalan layang yang menghubungkan Kabupaten Maros—Bone, Sulawesi Selatan segmen pertama sepanjang 316 metern akan rampung pada akhir 2017. Saat ini proses pembangunan telah mencapai 25%.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono saat meninjau proyek tersebut.
Turut hadir mendampingi kunjungan tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar, Plt. Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Agus Suprapto, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Makassar Bastian S. Sihombing, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Agus Setiawan.
"Mudah-mudahan bisa diselesaikan Desember 2017, sekarang progresnya sudah 25%, masih on schedule," ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (30/10/2016).
Di mengatakan meskipun saat ini masih terdapat sejumlah kendala dalam proyek tersebut seperti pembebasan lahan dan isu lingkungan terkait kawasan hutan lindung yang dekat dengan lokasi proyek, ia terus mendorong agar semuanya dapat diatasi sesuai jadwal.
"Walaupun ada sedikit perubahan-perubahan desain, ada lahan yang belum dibebaskan, ada kawasan hutan yang harus kordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tapi teman-teman di lapangan masih bisa tetap bekerja, Insya Allah tahun 2017 bisa kita selesaikan," ujarnya.
Dengan adanya jalan ini ia berharap dapat memperlancar kegiatan ekonomi antara Makassar-Baros-Bone, karena jalan yang ada saat ini cukup sempit dan curam untuk menampung truk pengangkut.
Nantinya, jalan layang yang mengadopsi konsep jalan kelok sembilan Sumatra Barat itu mampu memangkas durasi perjalanan darat yang melalui jalur lintas tengah Sulsel dan juga berpotensi menjadi jalur wisata karena melintasi kawasan hutan lindung Geopark Karst Maros .
"Jalan layang ini untuk memperbaiki geometri jalan yang ada dengan tujuan untuk memperlancar kegiatan ekonomi antara Maros-Bone," ujarnya.
Pembangunan jalan layang Maros-Bone tahap pertama ini dibangun dengan anggaran multiyears atau tahun jamak sebesar Rp167,6 miliar yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2015-2017 dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero)Tbk KSO PT Hutama Karya (Persero).
Menteri Basoeki menyatakan proyek jalan layang segmen pertama tersebut merupakan salah satu paket dari lima kegiatan Kementerian PUPR untuk memperlancar jalur penghubung Maros-Bone yang dikontrakkan. Empat paket kontraktual lainnya yang akan menyusul adalah pembangunan jembatan Pattunuang, pembangunan Oprit dan jalan pendekat, pelebaran jalan dan pemasangan Box Culvert sepanjang 22 meter.