Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Timur Afifuddin Suhaeli Kalla bertekad bakal mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Ibu Kota yang potensinya relatif sangat besar.
Industri kreatif di Ibu Kota makin maju dari tahun ke tahun. Hal ini karena mulai banyak generasi muda yang membangun bisnis-bisnis kreatif dan berani berinovasi, kata Afifuddin Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (31/10/2016).
Afifuddin memaparkan beragam bisnis di bidang sektor ekonomi kreatif, mulai dari bidang kuliner, fashion, hingga film.
Ia berkeinginan mendorong semangat berwirausaha di kalangan muda dan mendukung bisnis kreatif para pengusaha pemula.
Hal itu, ujar dia, akan dilakukan antar alain dengan mendorong kebijakan kredit yang mudah dan murah untuk para pengusaha pemula.
"Saya dan teman-teman HIPMI akan terus mendukung kreativitas para pengusaha pemula dengan mendorong kredit mudah dan murah. Jika itu terjadi maka akan banyak tumbuh jumlah pengusaha muda," katanya.
Ia juga menyatakan memiliki misi untuk mengembangkan industri kreatif Jakarta hingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga tingkat internasional, salah satunya dengan teknologi digital.
Afifuddin yang juga sebagai salah satu calon Ketua Umum Hipmi DKI Jakarta mendatang mengatakan siap membawa Hipmi Jakarta untuk lebih maju dan fokus terhadap pengusaha pemula yang baru merintis usaha agar bisa berkembang dan setara dengan pebisnis-pebisnis senior.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan berkomitmen memperkuat ekosistem "e-commerce" dan ekonomi kreatif seiring dengan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce) 2015 s.d. 2019.
"Roadmap e-commerce disusun untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce lokal agar Indonesia dapay menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020," kata Mendag Enggartiasto Lukita di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10).
Mendag menyebutkan melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, draf itu disusun dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan antara lain Kemendag, Kemenkop dan UKM, Kemenkeu, Kemenhub, BKPM, BI, OJK, Pos Indonesia, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia (Apeindo) serta pelalu e-commerce.
Roadmap e-commerce mencakup tujuh topik penting yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia serta keamanan siber.
"Pada rancangan roadmap itu, Kemendag memiliki tugas utama menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya," kata Enggar.
Ia meyakini Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekononmi digital dunia. Total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai 16,6 triliun dolar AS. Angka itu berasal dari B2B sebesar 15 triliun dolar AS dan B2c sebesar 1,6 triliun dolar AS.
Data Moody Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp150 triliun sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun. "Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi 130 miliar dolar AS pada 2020," katanya.
HIPMI Akan Kembangkan Ekonomi Kreatf di Ibu Kota
Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Timur Afifuddin Suhaeli Kalla bertekad bakal mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Ibu Kota yang potensinya relatif sangat besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu