Wapres: Reformasi Perpajakan & Perbaikan TI Jadi Senjata
Reformasi sistem perpajakan dan perbaikan teknologi informasi menjadi dua hal utama yang dianggap mampu memaksimalkan penerimaan negara di masa mendatang.
Bisnis.com, JAKARTA - Reformasi sistem perpajakan dan perbaikan teknologi informasi menjadi dua hal utama yang dianggap mampu memaksimalkan penerimaan negara di masa mendatang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan selama ini program kebijakan amnesti pajak dianggap sebagai keberhasilan oleh hampir seluruh pihak. Padahal, dapat pula berarti sistem perpajakan Indonesia begitu rapuh sehingga mudah diselewengkan.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan reformasi sistem perpajakan demi menjalankan pengelolaan yang baik agar menghasilkan penerimaan perpajakan yang optimal.
“Hanya dua perbaikannya, perbaikan sistem tax reform, dan perbaikan TI-nya. Kemudian mengelolanya dengan betul, dan melibatkan peran swasta,” ujarnya di Jakarta pada Kamis (27/10/2016).
Terkait dengan keterlibatan swasta, Kalla mengimbau aparat pemerintah dan masyarakat untuk mengubah persepsi kehadiran investasi, baik dalam negeri maupun asing. Selama ini, selalu timbul kecurigaan jika investor mengalami keberhasilan.
Padahal, keuntungan yang dihasilkan pengusaha itu akan mengalir ke penerimaan pajak negara, “maka jangan ditekan sehingga mereka tidak untung, harus dengan fair tentunya.”
Bisnis.com, JAKARTA—Reformasi sistem perpajakan dan perbaikan teknologi informasi menjadi dua hal utama yang dianggap mampu memaksimalkan penerimaan negara di masa mendatang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, selama ini program kebijakan amnesti pajak dianggap sebagai keberhasilan oleh hampir seluruh pihak. Padahal, dapat pula berarti sistem perpajakan Indonesia begitu rapuh sehingga mudah diselewengkan.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan reformasi sistem perpajakan demi menjalankan pengelolaan yang baik agar menghasilkan penerimaan perpajakan yang optimal.
“Hanya dua perbaikannya, perbaikan sistem tax reform, dan perbaikan TI-nya. Kemudian mengelolanya dengan betul, dan melibatkan peran swasta,”ujarnya di Jakarta, Kamis(27/10/2016).
Terkait keterlibatan swasta, Kalla mengimbau aparat pemerintah dan masyarakat untuk mengubah persepsi kehadiran investasi, baik dalam negeri maupun asing. Selama ini, selalu timbul kecurigaan jika investor mengalami keberhasilan.
Padahal, keuntungan yang dihasilkan pengusaha itu akan mengalir ke penerimaan pajak negara, “maka jangan ditekan sehingga mereka tidak untung, harus dengan fair tentunya.”
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bisnis Indonesia bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055). Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.
Gempa Mamuju pada 15 Januari 2021 juga merusak instalasi air di Sungai So'do Kali Mamuju, dan instalasi jaringan air PDAM Mamuju di Desa Pattidi juga rusak parah.
Kementerian Perindustrian China mengusulkan pada Januari untuk memperketat regulasi sektor tanah jarang, termasuk ketentuan bahwa importir dan eksportir mematuhi undang-undang…