Bisnis.com, JAYAPURA - Setelah sukses menuntaskan konstruksi enam infrastuktur ketenagalistrikan di Papua dan Papua Barat, PT PLN (Persero) memasang target tinggi di dua provinsi ujung timur Indonesia itu.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir menyatakan perseroan tengah membangun pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat dan transmisi sepanjang 246 km sirkuit dan 8 gardu induk dengan nilai investasi total sebesar Rp7 triliun.
“Dengan selesainya proyek ini maka kapasitas di papua dan papua barat akan meningkat 2x lipat di 2019 dan PLN siap untuk menyukseskan acara PON 2020 di Papua,” ujar Sofyan di lokasi Gardu Induk Waena, Jayapura, Papua, Senin (17/10/2016).
Sofyan menambahkan keberadaan pembangkit listrik berbasis Energi baru terbarukan di Papua dan Papua Barat merupakan bukti komitmen PLN mendukung pemanfaatan energy baru terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber tenaga listrik hingga 23% pada tahun 2025.
Dari data perusahaan listrik pelat merah ini menunjukkan, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW dengan beban puncak 242 MW. Aadapun, pertumbuhan beban rata-rata 8% pertahun dan jumlah pelanggan sebanyak 521.0 00.
Dia menyampaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain pembangunan tersebut, Sofyan menyatakan PLN juga mematok sejumlah target lain. Pertama, melistriki 14 ibukota kabupaten di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang belum berlistrik PLN dengan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten maksimal pada 2017.
Berikutnya, melistriki seluruh ibu kota kecamatan, pulau terluar dan daerah perbatasan serta meningkatkan jam operasi listrik desa menjadi 24 jam alias sehari penuh. Ketiga target itu, lanjut Sofyan, diharapkan bisa tercapai paling lambat pada 2019.