Bisnis.com, JAKARTA- Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan perusahaan multifinance pada Agustus 2016 mencapai Rp 374,06 triliun, level tertinggi selama ini.
Namun pertumbuhan pembiayaan Agustus 2016 hanya 0,8% MOM dan 0,9% YOY, meskipun lebih baik dibanding bulan sebelumnya –0,5% MOM dan 0,4% YOY.
Pembiayaan konsumen yang merupakan kontributor terbesar (70,3%) tumbuh 0,9% MOM dan 6,4% YOY. Non performing finance (NPF) multifinance berada di level 2,22% pada Agustus, telah menyentuh 2% sejak April lalu.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) beberapa waktu lalu menurunkan tar-get pertumbuhan pembiayaan dari sebelumnya 5%-10% menjadi 3%-5% hingga akhir tahun ini.
Kinerja sektor komoditas yang belum sepenuhnya pulih menyebabkan perusahaan di sektor tersebut menahan pengajuan kredit kendaraan operasional bisnisnya.
“Namun potensi penguatan harga batu bara dan minyak mentah (WTI) yang kemarin menyentuh level US$84,8/MT (naik 67,6% YTD) dan US$50,44/barel (36,2% YTD) diharapkan dapat menjadi sentimen positif bagi sektor komoditas yang menopang kinerja multifinance ke depan,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (7/10/2016).