Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Industri Diragukan Turun, Pebisnis Sumut: Pemerintah Banyak Janji

Pengusaha Sumatra Utara yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) meminta pemerintah benar-benar serius merealisasikan penurunan harga gas untuk industri menjadi US$6 per MMbtu.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Pengusaha Sumatra Utara yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) meminta pemerintah benar-benar serius merealisasikan penurunan harga gas untuk industri menjadi US$6 per MMbtu.

Ketua Apigas Sumut Johan Brien menuturkan, selama ini banyak janji pemerintah untuk menurunkan harga gas. Terakhir, adalah Peraturan Presiden No.40/2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi pada Mei 2016.

"Kami ragu sebetulnya. Dari perpres itu, harga gas di Sumut seharusnya sudah bisa turun US$9,9 per MMbtu, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa menikmatinya. Sekarang di Sumut itu masih US$12,22 per MMbtu," papar Johan, Rabu (5/10/2016).

Lebih lanjut, penetapan harga maksimal US$6 per MMbtu tersebut dinilai Johan sudah sesuai, asal harga tersebut berlaku sama di seluruh Indonesia. Saat ini industri di Sumut sulit bersaing akibat harga yang jauh lebih mahal.

"Kalau pemerintah menetapkan US$6 per MMbtu kami tidak ada masalah kalau semua rata. Yang paling penting kan kami bisa bersaing. Kalau pemerintah meminta bisa bersaing dengan negara tetangga sih harusnya bisa turun US$4 per MMbtu. Sumut ini kan lebih dekat dengan Malaysia daripada Jawa," tambahnya.

Johan optimistis jika pemerintah sungguh-sungguh, penurunan harga ini bisa diterapkan mulai awal tahun depan. Adapun, hingga saat ini akibat harga gas industri yang mahal, sudah enam perusahaan yang tutup dengan PHK 10.000 orang pekerja.

"Pabrik sarung tangan dulu ada 12, sekarang tinggal tujuh. Mudah-mudahan langkah pemerintah ini tidak hanya hasil rapat ya," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil rapat terbatas tentang harga gas di kantor presiden, Selasa (4/10/2016), finalisasi penurunan harga gas untuk industri ditargetkan paling lambat bulan ini.

Finalisasi tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper