Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba Kantong Plastik Berbayar Gagal: YLKI, Pemerintah Gagal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pemerintah lamban dalam menyiapkan regulasi untuk menguatkan program plastik berbayar.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)/rri.co.id
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)/rri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)  menilai pemerintah lamban dalam menyiapkan regulasi untuk menguatkan program plastik berbayar.

Natalya Kurniawati, Peneliti YLKI, mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak konsisten dalam menerapkan program plastik berbayar yang ditujukan untuk mengurangi sampah plastik.

Hal itu terlihat dari lambannya penyiapan regulasi penguat kebijakan tersebut.

“Rontoknya uji coba plastik berbayar menunjukkan Kementerian LHK tidak konsisten, karena lemahnya regulasi yang ada. Kementerian LHK juga lamban dalam menggodok penguatan regulasi plastik berbayar,” katanya, Selasa (4/10/2016).

Natalya menuturkan, gagalnya uji coba plastik berbayar juga menunjukkan pemerintah tidak memiliki roadmap yang jelas untuk pengurangan konsumsi plastik.

 Selama ini, penggunaan dana yang diperoleh dari plastik berbayar tersebut tidak jelas, meskipun seharusnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk penanggulangan masalah lingkungan.

Mundurnya Aprindo sebagai pihak yang mendukung kebijakan plastik berbayar dan kembali menggratiskan kantong plastik juga memperlihatkan minimnya perhatian industri terhadap sampah yang ditimbulkannya.

YLKI sendiri sebenarnya mencatat tingginya dukungan publik terhadap program plastik berbayar yang diujicobakan.

Survei YLKI pada Maret 2016 menunjukkan 26,8% konsumen memahami kebijakan itu untuk pengurangan sampah plastik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper