Bisnis.com, MEDAN - Pembangunan jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan Binjai, dan Medan-Belawan hingga saat ini masih terkendala banyaknya bangunan liar. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre Sumatra Utara menyebutkan progres pembangunannya baru mencapai 10%.
Humas KAI Sumut Rapino Situmorang menjelaskan saat ini ada beberapa wilayah yang masih banyak bangunan liar masyarakat. Di Medan Area misalnya, KAI Sumut telah berkoordinasi dengan Polsek Medan Area untuk menertibkan bangunan liar di pinggir rel sepanjang 300 meter.
"Itu di sekitar Pasar Timah. Memang dari awal kami mau bersihkan. Kami juga sudah kasih tahu untuk dikosongkan. Seharusnya masyarakat tidak menunggu. Jalur ini kan kami butuhkan," papar Rapino, Selasa (27/9/2016).
Tak hanya itu, untuk jalur layang Medan-Belawan, juga masih banyak bangunan liar, khususnya di Pulo Brayan. Pun jalur Medan-Binjai. Adapun, jalur layang kereta api di Medan dan sekitarnya tersebut ditargetkan rampung pada tahun depan, dan beroperasi pada 2018.
"Ini juga merupakan sambungan double track dari Bandara Kualanamu. Kalau double track sekarang sudah 80%. Elevated ini yang belum apa-apa. Tiang pancang pun belum. Tapi kami berharap bisa selesai dalam waktu yang direncanakan. Hambatan segera kami eliminasi," tambah Rapino.
Sebelumnya, jalur layang kereta api ini dibangun dari Stasiun Bandar Khalipah, Deli Serdang menuju Stasiun Medan. Ini merupakan jalur layang kedua setelah di Stasiun Gambir. Pembangunannya menggunakan APBN melalui Ditjen Perkeretapaian Kementerian Perhubungan Rp2,86 triliun. Pembangunan jalan layang ini akan menghilangkan sembilan perlintasan sebidang di dalam kota.