Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosowa akan Kucurkan Investasi Awal Rp400 M di Tanjung Buton

PT Bosowa Corporindo akan mengucurkan investasi tahap awal senilai Rp400 miliar untuk membangun pabrik kemasan semen dan pengelolaan pelabuhan di Kawasan Industri Tanjung Buton, Siak.
Semen Bosowa/Ilustrasi
Semen Bosowa/Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - PT Bosowa Corporindo akan mengucurkan dana investasi tahap awal senilai Rp400 miliar untuk membangun pabrik kemasan semen dan pengelolaan pelabuhan di Kawasan Industri Tanjung Buton, Siak.

"Investasi tahap awal senilai Rp400 miliar. Dana itu digunakan untuk pembangunan pabrik semen dan beberapa instrumen penunjang pelabuhan seperti crane dan forklift," kata Salman Dianda Anwar, Penanggung Jawab Proyek PT Bosowa Corporindo Riau dan Kepulauan Riau melalui sambungan telepon, Jumat (16/9/2016).

Khusus untuk pabrik kemasan semen, Bosowa akan mengucurkan investasi tahap awal Rp150 miliar. Industri packing plant semen tersebut berkapasitas 5.000 ton.

Bosowa menyasar pasar di Wilayah Sumatra yang tengah giat membangun infrastruktur. Bosowa menargetkan pabrik kemasan semen tersebut dapat beroperasi tahun depan.

Sementara itu, untuk mengelola pelabuhan Bosowa Corporindo akan menunjuk anak perusahaan PT Bosowa Bandar Indonesia yang telah memiliki izin Badan Usaha Pelabuhan semenjak 2012. Bosowa akan bekerja sama dengan BUMD PT Samudra Siak yang mengantongi BUP semenjak 2013.

Komoditas unggulan yang diekspor dari pelabuhan tersebut adalah cangkang sawit sebanyak 35.000 ton setiap 3 bulan. Cangkang ini diekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, Bangladesh oleh 5 perusahaan setiap 3 bulan sekali. "Pelabuhan Tanjung Buton akan menampung overcapacity Tol Laut Dumai," kata Salman.

Bosowa dan BUMD telah mendatangani Memorandum of Understanding di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri di Siak, belum lama ini.

Sebelumnya, PT Bosowa Corporindo menggandeng dua perusahaan asing yaitu Sinosteel dari Tiongkok dan CPC dari Taiwan dan Vitol dari Belanda untuk mengembangkan Kawasan Industri Tanjung Buton.

Sinosteel akan membangun industri baja. Sementara itu, CPC Corporation dari Taiwan akan membangun refinnery gas dengan tahap awal investasi senilai US$500 juta. Namun, rencana investasi tersebut baru akan terealisasi jika kebutuhan kondesat 100.000 barel per hari dapat tercukupi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper