Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah daerah didorong untuk membantu memfasilitasi demand produksi pertanian organik seiring tren komoditas tersebut hingga saat ini masih berpusat di kota-kota besar tertentu.
Sekretaris Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor Awang Maharijaya mengatakan sentra-sentra produksi hasil pertanian di beberapa daerah termasuk Jawa Barat dinilai sudah mencukupi.
"Masalahnya setelah petani organik panen, pasarnya mau di kemanakan. Nah ini yang harus dieskplorasi lebih luas lagi. Ke mana saja pangsa pasar seharusnya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/9/2016).
Dia menuturkan pangsa pasar produk pertanian organik sebagian besar dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan yang memilih gaya hidup organik karena dinilai memiliki kandungan gizi dan jaminan kesehatan lebih tinggi.
Asumsi masyarakat tersebut, sambungnya harus lebih disebarluaskan kepada pangsa pasar di daerah lain agar permintaan produk pertanian organik lebih tersebar dan berdampak pada peningkatan perekonomian di sentra pertanian organik.
Selain itu, dia menambahkan kalangan petani organik juga diimbau untuk belajar dan berpikir kreatif dalam memproduksi pertanian organik. Sebagai contoh, petani harus memilih lahan khusus yang lebih luas untuk memisahkan produk pertanian dengan lahan pertanian konvensional.
"Pemisahan ini yang penting, jangan sampai petani organik memproduksi tanamannya berdekatan dengan lahan produksi pertanian biasa yang masih menggunakan bahan kimia. Karena kalau nanti tercemar nanti lahan organiknya akan sia-sia," paparnya.
Sementara itu, Guru Besar Hortikultura Institut Pertanian Bogor Muhammad Firdaus menuturkan pemerintah daerah harus lebih banyak merangkul lembaga dan pihak-pihak yang fokus dengan pertanian organik guna meningkatkan kapasitas produksi sektor tersebut di daerah.