Bisnis.com, DENPASAR - Industri kerajinan berbahan kayu Bali harus siap mengantisipasi ancaman dari pelaku usaha sejenis asal Vietnam, India, Filipina dan Thailand karena beberapa hasil produknya memiliki kemiripan.
Wakil Ketua Bidang Regulasi DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Luther Teguh Margono mengungkapkan empat negara tersebut gaya ukiran hingga kemampuan pekerjanya paling mendekati Bali.
"Produksi kerang Filipinan, kerajinan kayu dan resin serta paper craft dari Vietnam, kayu ukir dan kombinasi kaca India sama kayu ukir asal Thailand itu ada kemiripan dengan produksi di sini," tuturnya, Rabu (7/9/2016).
Mantan Sekretaris Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Bali ini menuturkan produk kayu dari Bali sebenarnya memiliki prospek semakin baik, disebabkan selalu adanya permintaan. Salah satu penyebabnya karena keunikan produk kerajinan asal Pulau Dewata disebabkan tidak pernah matinya kreativitas pekerja di sini.
Sayangnya, keunggulan tersebut juga menghadapi problem yakni susahnya mendapatkan SDM berusia muda yang mau bekerja dalam hal seperti bagian pengamplasan. Menurutnya, perajin di Bali kebanyakan berusia tua sehingga membutuhkan generasi penerus.
Namun, upaya mencari penerus usaha tersebut tidak mudah karena generasi muda lebih tertarik bekerja di sektor pariwisata yang lebih menjanjikan. Selain itu, dari segi kebersihan sektor pariwisata dinilai lebih bergengsi dibandingkan menjadi perajin furniture.