Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Rencanakan Kelanjutan Proyek Hambalang

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merencanakan kelanjutan proses pengerjaan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Proyek Hambalang di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/Antara-Jafkhairi
Proyek Hambalang di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/Antara-Jafkhairi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merencanakan kelanjutan proses pengerjaan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan dari hasil audit Tim Audit Teknis  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diketahui bahwa kondisi kontur tanah sedikit rawan tetapi masih bisa diatasi dengan mengurangi beban bangunan.

“Ada beberapa kelemahan terkait potensi longsoran, untuk itu tim menyarankan mengurangi beban yang ada disana. Ada beberapa bangunan yang dikurangi satu tingkat,” katanya dalam siaran pers, Senin (5/9).

Keputusan untuk memotong satu lantai sejumlah bangunan yang ada di komplek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON), kata Arie, untuk mengantisipasi kekuatan gedung dalam merespon gempa. Struktur yang lama pada prinsipnya dipertahankan tapi dipotong satu lantai kemudian dijadikan atap sehingga jadi lebih ringan.

Arie mengatakan pembangunan P3SON Hambalang yang dirancang pada 2010 pada saat itu masih memakai peraturan lama terkait ketahanan bangunan terhadap gempa. Namun, tanah dan bangunan yang berdiri di kawasan Hambalang tersebut cukup baik sebab sejak terbengkalai pada 2011, gedung masih tegak dan tidak ada pergeseran yang siginifikan.

“Kementerian PUPR akan mengeluarkan peta gempa yang baru sehingga kita juga menyesuaikan mengenai hal tersebut,” kata Arie.

Saluran air pun menjadi salah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus untuk dilakukan perbaikan dengan mengubah pola atap yang semula datar menjadi pola atap miring guna pengaliran air yang baik. Tak hanya itu, juga akan dilakukan perbaikikan sistem drainase yang tadinya atapnya datar-datar akan dibuat miring.

Arie melanjutkan kondisi tanah di kawasan tersebut merupakan tipe lapisan kedap, sehingga tidak terdapat air tanah di lokasi tersebut. Untuk itu, pihaknya akan membuat reservoar di bawah lapangan dengan memanfaatkan danau yang dekat lokasi bangunan.

Dirinya mengatakan dari hasil audit, Tim Audit Teknis telah mengajukan usulan untuk mengembangkan 14 bangunan dari total 22 bangunan yang ada di komplek tersebut. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan ke P3SON Hambalang pada Minggu (4/9) menginstruksikan bahwa sebagai langkah awal untuk fokus kepada 8 bangunan terlebih dulu.

Kedelapan bangunan tersebut menurut Arie diantaranya adalah asrama putera dan puteri, asrama yunior putra dan puteri, gedung SMA, gedung SMP, gedung olahraga serbaguna, gedung powerhouse, masjid dan pembangunan akses jalan.

Arie mengatakan proyek Hambalang ini rencananya akan difungsikan sebagai tempat pendidikan keolahragaan dengan dua opsi peruntukan yang saat ini masih dalam penelaahan.

Pertama yakni menjadikan Hambalang sebagai perguruan tinggu ilmu keolahragaan, institut ilmu keolahragaan, atau fakultas ilmu keolahragaan di bawah Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pasalnya, Indonesia membutuhkan guru-guru olahraga yang berkompetensi tinggi untuk bisa menemukan bibit-bibit atlet unggul di daerah.

“Sesuai arahan Wapres, jadi P3SON ini nantinya akan digunakan sebagai Universitas terkait olahraga, dengan fasilitas yang lengkap, diarahkan yang tadinya ini bangunan gedung milik Menpora akan diserahterimakan ke Kemenristek dan Dikti, nanti yang akan melaksanakannya UNJ,” ujarnyanya.

Sementara untuk pilihan kedua, menurut Arie akan digunakan sebagai lokasi pemusatan kepelatihan atlet-atlet Indonesia jelang perhelatan multicabang olah raga. Dia menyatakan saat ini terdapat empat asrama dimana setiap asrama bisa menampung 320 orang.

Dari hasil penelitian awal, untuk melanjutkan proyek tersebut diperkirakan membutuhkan biaya Rp240 miliar untuk sistem drainase dan perkuatan bangunan. “Kalau untuk semua bangunan sekitar Rp800 miliar, kalau hanya 8 mungkin sekitar Rp550 miliar. Kalau 14 bangunan perlu Rp650 miliar.”

Secara keseluruhan, target kelanjutan proyek tersebut akan selesai pada 2018 dengan target pengkajian lebih detail selesai pada akhir 2016, sehingga pada awal 2017 diharapkan pelaksanaan proyek sudah dapat dimulai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper