Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan menyiapkan 829 paket konstruksi dengan perkiraan nilai total sekitar Rp20,23 triliun yang dapat dilelang dini pada tahun ini guna mempercepat penyerapan anggaran 2017. Jumlah tersebut meningkat dibanding paket lelang dini 2016 yang terkontrak pada awal tahun mencapai Rp8,1 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengatakan pelelangan dini akan dimulai selama tiga bulan berturut-turut sejak Oktober tahun ini. Dengan pelelangan dini itu dia memproyeksikan total paket terkontrak, yang terdiri dari paket lelang dini dan paket tahun jamak yang sedang berlangsung, pada Januari dapat mencapai Rp45,1 triliun atau 42,7% dari total pagu 2017 sebesar Rp105,6 triliun.
“Untuk 2017 kami coba lelang dini. Misalnya untuk DIPA SDA [Sumber Daya Air] Rp34 triliun, belanja modal Rp27 triliun. Dari situ yang terikat pada multiyears on going Rp14 triliun, sehingga yang perlu ditenderkan Rp13 triliun. Dari sini kira-kira Rp6 triliunan yang akan dilelang dini, jadi nanti Januari yang terikat kontrak Rp20 triliun untuk SDA,” ujarnya, Jumat (02/09)
Dia menambahkan, dalam rapat kerja yang digelar bersama masing-masing direktorat jenderal, ada tiga substansi pokok yang dibahas. Pertama, mempercepat penyerapan anggaran tahun ini yang baru mencapai 44% dari target 93% hingga akhir tahun ini. Kedua, membahas penghematan anggaran kedua senilai Rp6,9 triliun. Ketiga, memetakan paket-paket kontraktual setiap direktorat jenderal tahun anggaran 2017 yang dapat dilelang mulai tahun ini.
Taufik memaparkan, pada tahun anggaran 2017, Kementerian PUPR mendapatkan pagu RAPBN Rp105,6 triliun, di mana 82% di antaranya atau senilai Rp86,59 triliun merupakan belanja modal.
Dari belanja modal tersebut, sebanyak 30% merupakan kontrak tahun jamak yang sedang berlangsung (multiyears on going), atau setara dengan Rp25,97 triliun. Sementara 70% sisanya merupakan paket konstruksi tahunan (single years) yang mencapai Rp60,61 triliun. Paket-paket yang dilelang secara dini itu merupakan bagian dari paket konstruksi tahunan.
Dalam rapat kerja, ujar dia, kementerian telah memetakan total 2.400 paket senilai Rp24,87 triliun yang akan dilelang dalam periode Oktober hingga Februari tahun depan. Dari jumlah tersebut, sekitar 829 paket dengan nilai mencapai Rp20,23 triliun dilelang pada tahun ini, sementara sisanya dilelang pada awal tahun depan.
“Komposisinya kira-kira paling besar masih Bina Marga, SDA, Cipta Karya, dan Perumahan. Jumlah paket per ditjennya belum direkap, tetapi kira-kira seperti itu,” ujarnya,
Taufik menambahkan, jumlah paket yang akan dilelang dapat berubah sesuai dengan kesiapan teknis masing-masing pekerjaan. Untuk itu evaluasi secara berkala akan dilakukan untuk memastikan jumlah paket yang akan dilelang dini.