Bisnis.com, BALIKPAPAN-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menekankan perlunya peran aktif perusahaan kelapa sawit untuk keberhasilan program integrasi kebun kelapa sawit dengan ternak sapi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Penajam Paser Utara Joko Dwi Febrianto mengatakan hingga saat ini belum ada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menunjukkan minat untuk mengikuti program ini. Hal ini sangat disayangkannya, sebab realisasi target swasembada sapi yang dicanangkan oleh pemprov akan lambat tercapai.
"Targetnya saja 2 juta sapi pada 2018, tinggal dua tahun lagi. Tapi saat ini jumlah sapi masih sedikit sekali. Luas kebun sawit di Penajam ada 55.000 hektare, tapi tidak ada sapinya. Sapi yang ada sekarang masih diternak oleh peternak atau petani lokal," jelas Joko, Senin (29/8/2016).
Dia mengatakan pengembangan sektor peternakan tak lagi mungkin mengandalkan anggaran dari APBD kabupaten. Anggaran untuk sektor ternak sendiri telah digunakan untuk kebutuhan rutin.
Sehingga, satu-satunya cara agar program integrasi sawit-sapi berhasil adalah dengan menggandeng pihak swasta atau perusahaan pemilik lahan perkebunan sawit.
Meskipun belum dapat sepenuhnya berkontribusi pada target swasembada sapi pada tingkat provinsi. Joko mengatakan Penajam telah mampu mencukupi kebutuhan daging sapi untuk penduduknya sendiri, dan bahkan mampu memasok daging untuk kota lain.
"Jumlah sapi di Penajam sekarang 14.900 ekor, dengan tingkat kelahiran 10%. Setiap harinya dipotong 3 ekor sapi, jadi per tahun hanya sekitar 1.000 ekor yang dipotong. Masih cukup untuk pemenuhan kebutuhan daging harian untuk Penajam dan daerah lain di sekitarnya," tukas Joko.