Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sriwijaya Air Group Perbesar Konektivitas Penerbangan Lokal

Sriwijaya Air Group terus memperbesar konektivitas penerbangan di dalam negeri, menyusul bertambahnya jumlah armada dari hasil kerjasama operasi dengan maskapai nasional lainnya.
NAM Air di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar/Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum
NAM Air di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar/Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum

Bisnis.com, JAKARTA - Sriwijaya Air Group terus memperbesar konektivitas penerbangan di dalam negeri, menyusul bertambahnya jumlah armada dari hasil kerjasama operasi dengan maskapai nasional lainnya.

Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan jumlah armada dari kerja sama operasi (KSO) antara NAM Air dengan Transnusa Aviation kini bertambah menjadi tiga unit dari sebelumnya sebanyak dua unit.

“Mereka [Transnusa] masukin pesawat lagi ke NAM Air. Alhamdulillah bagus, konsep KSO itu, karena kita sharing. Hal ini juga ternyata membuat kinerja load factor di masing-masing maskapai itu meningkat,” katanya di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Bahkan, lanjut Toto, tingkat keterisian kursi pesawat (load factor) penerbangan Sriwijaya Air di luar kerja sama KSO tersebut justru ikut meningkat antara lain seperti rute penerbangan Kupang-Surabaya (pulang pergi/PP).

Dia mencatat rata-rata tingkat keterisian kursi pesawat Sriwijaya Air dari dan ke wilayah Nusa Tenggara meningkat dari sebelumnya 80%-82% menjadi 88%-89%. Adapun untuk tingkat keterisian kursi pesawat Transnusa naik menjadi 85% dari sebelumnya 75%.

“Ini luar biasa. Mereka [Transnusa] penuh, kita juga penuh. Oleh karena itu, skema KSO ini bakal terus kami pelajari. Setelah jalan tiga bulan, akan dievaluasi. Setelah itu, kami akan coba tawarkan KSO ini ke maskapai lainnya,” tuturnya.

Managing Director PT Transnusa Aviation Mandiri Bayu Sutanto mengatakan hasil dari KSO antara Transnusa dengan NAM Air mencatatkan kinerja yang cukup positif, meski baru berjalan sejak Mei 2016.

“Oleh karena itu, kami tambah satu pesawat lagi karena hasil dari dua pesawat KSO sebelumnya itu cukup bagus. Kami mengirimkan pesawat ATR-72 baru, dimana baru datang sekitar dua minggu yang lalu,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) itu mengklaim tingkat keterisian kursi pesawat pada rute penerbangan yang dikerjasamakan naik sekitar 20%.

Melihat kondisi tersebut, lanjut Bayu, tidak menutup kemungkinan armada dari KSO tersebut bakal ditambah. Rencananya, wilayah yang dibidik selanjutnya antara lain seperti Maluku, Sulawesi, dan wilayah di Timur Indonesia lainnya.

Seperti diketahui, Sriwijaya Air Group melalui NAM Air mengoperasikan dua pesawat Fokker 50 berkapasitas 50 kursi milik Transnusa guna melayani kelima rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara dengan frekuensi satu kali/hari.

Kelima rute penerbangan tersebut a.l. Kupang–Ende (pulang pergi/PP), Kupang–Ruteng, Kupang Bajawa (PP), Kupang–Larantuka (PP) dan Kupang–Alor (PP). Adapun, kerjasama tersebut mulai berjalan mulai 23 Mei 2016.

Dalam kerja sama tersebut, pesawat Transnusa menggunakan seluruh atribut NAM Air, seperti corporate identity, brand identity, termasuk kru pesawat dan kru di bagian layanan sebelum dan sesudah penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper