Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung baru saja menggelar seremoni peletakan batu pertama proyek Tamansari Urbano di Bekasi.
Wakil Direktur Utama PT WIKA Gedung Novel Arsyad mengatakan Tamansari Urbano adalah apartemen pertama dan satu-satunya yang terhubung dengan moda transportasi kereta listrik di Bekasi. Tamansari Urbano juga dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).
“Lokasi apartemen yang dibangun di atas lahan seluas 9.460 m2 terbilang sangat prima karena hanya berjarak 150 meter saja dari stasiun Bekasi,” katanya di Jakarta, Selasa (30/8).
Novel mengatakan proyek dengan nilai investasi Rp700 miliar ini rencananya akan dibangun tiga menara apartemen. Pada tahap pertama, akan berdiri satu menara dengan 27 lantai yang terdiri dari 506 unit kamar. Unit yang ditawarkan adalah tipe studio 21 meter persegi (m2) dan tipe dua kamar tidur seluas 37 m2.
Pengembangan hunian vertikal ini, lanjutnya, akan terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi kereta listrik Jabodetabek. Guna pengembangan kawasan dan arsitektural lebih lanjut, WIKA Gedung memercayakan jaringan operator asal Singapura.
“Hal ini menjadi sinyalemen sekaligus breakthrough bahwasanya WIKA Gedung sangat serius menggarap pasar urban yang trennya semakin meningkat,” ujar Novel.
Novel menilai Bekasi dalam konsep megapolitan Jabodetabek merupakan salah satu kota penyangga Ibukota Jakarta yang menjalankan peran strategis. Kota yang berbatasan langsung dengan wilayah administrasi Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Utara ini menjadi pilihan warga yang bekerja di Jakarta untuk tinggal sekaligus bekerja karena wilayah ini juga merupakan sentra industri.
Salah satu indikator Bekasi menjadi opsi tempat tinggal, kata Novel, dapat dilihat dari semakin tingginya jumlah komuter yang memiliki rutinitas bolak-balik Jakarta-Bekasi. Setiap harinya, tidak kurang dari 30.000 jiwa pengguna rutin kereta api listrik menggunakan kereta api listrik Bekasi.
“Dari angka tersebut 80%nya adalah golongan produktif yang bekerja di berbagai sektor usaha. Angka itu juga merupakan jumlah pengguna tertinggi ketiga setelah kereta api listrik Bogor dan Tanah Abang,” katanya.
Peletakan batu pertama Tamansari Urbano Bekasi, kata Novel, akan semakin memperkuat eksistensi PT WIKA Gedung sebagai kotraktor sekaligus pengembang properti di tanah air yang telah dimulai sejak tahun 2013.
Sebelumnya, Wika Gedung telah menggarap Tamansari Tera (Rp250 miliar), Tamansari Mahogany (Rp650 miliar), Tamansari Prospera (Rp600 miliar), Tamansari Urbano (Rp720 miliar), Hotel Sarinah (Rp70 miliar), dan Belitung Rp4 triliun. Secara keseluruhan untuk proyek properti tersebut, perseroan telah menggelontorkan investasi mencapai Rp6 triliun.
“WIKA Gedung selalu memberikan keunggulan terbaik dengan sebagai pelaksana konstruksi yang sangat fokus pada kualitas bangunan, disiplin waktu, dan harga yang bersaing. Kami juga baru saja menerima Penghargaan Properti Indonesia 2016 dan Marketeer of The Year Jabodetabek 2016 kategori Konstruksi.”