Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga semakin dekat seiring dengan perkembangan ekonomi AS mendekati proyeksi Bank Sentral.
"Mengingat kinerja lanjutan yang solid dalam pasar tenaga kerja dan outlook kami terkait aktivitas ekonomi dan inflasi, saya yakin kenaikan federal funds rate telah diperkuat dalam beberapa bulan ini," ujarnya kepada para bank sentral dan ekonom di Jackson Hole, Wyoming, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (26/8/2016) waktu setempat.
Yellen juga mengatakan, perekonomian AS telah mendekati target The Fed terkait tenaga kerja penuh serta stabilnya harga.
Dalam salinan pidatonya yang dikutip dari Bloomberg, Sabtu (27/8/2016), Yellen menyebutkan FOMC mengharapkan pertumbuhan yang moderat terkait Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB), tambahan penguatan pasar tenaga kerja, serta kenaikan inflasi yang terjaga di level 2% dalam beberapa tahun ke depan.
Berdasarkan outlook ekonomi tersebut, FOMC menilai antisipasi kenaikan suku bunga acuan secara bertahap merupakan hal yang perlu tetap diterapkan untuk mendapatkan dan menjaga pasar tenaga kerja serta tingkat inflasi yang telah ditargetkan.
"Tentu, keputusan kami akan tergantung sejauh mana data perekonomian yang akan datang dapat memberi konfirmasi kepada outlook komite," tambahnya.
Namun, dalam pidatonya tersebut pimpinan The Fed tetap tidak menyebutkan waktu spesifik terkait pergerakan tingkat suku bunganya.
"September tentu sudah di depan mata, terdapat kemungkinan, dan sedang dipertimbangkan," ujar Laura Rosner, Ekonom AS Senior di BNP Paribas New York.
Lebih lanjut dia menilai Yellen masih akan terus meyakinkan data-data yang ada serta melihat perkembangan performa pasar tenaga kerja.
"Dan itu yang memang sebaiknya kita amati," ungkapnya.