Bisnis.com, SINGAPURA - Garuda Indonesia menawarkan paket Wonderful Indonesia Travel Pass (WITP) kepada wisatawan Singapura dalam ajang Travel Revolution 2016 hingga bisa hemat 30%.
"Nikmati penawaran eksklusif untuk warga Singapura dengan hemat 30% perjalanan yang tidak terlupakan ke Indonesia," kata Veronica, petugas Garuda Indonesia kepada Bisnis.com di arena Travel Revolution hari ini (Minggu, 21/8/2016).
WITP adalah produk wisata yang menyediakan kemudahan dan harga yang terjangkau untuk bepergian di seluruh Indonesia. Warga Singapura dapat memilih berbagai tujuan sebanyak 3-8 segmen penerbangan, termasuk penerbangan lanjutan.
WITP terdiri dari kategori berikut:
Pertama, Underwater Pass yang menawarkan tujuan bawah laut paling indah seperti Denpasar (Bali), Lombok, Semarang (Karimun Jawa), Labuan Bajo, Manado, Sorong, Berau, Ambon, Ternate, Bau-bau, Saumlaki, Sabang.
Kedua, Heritage Pass yang menawarkan tujuan wisata budaya seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Bandung, Denpasar (Bali), Tambolaka, Padang, Gunung Sitoli (Nias), Makassar.
Ketiga, Adventure Pass yang menawarkan tujuan petualangan yang paling dahsyat namun indah seperti: Denpasar (Bali), Lombok, Labuan Bajo, Gunung Sitoli (Nias), Ternate, Surabaya, Banyuwangi, Sumbawa, Medan, Padang, Sorong, dan Bandung.
Keempat, Explore Pass yaitu paket jelajahi Indonesia yang menawarkan perjalanan seluruh Indonesia.
Destinasi yang ditawarkan kepada warga Singapura hingga hari ketiga pameran ini banyak diminati yang terbukti hingga menjelang penutupan tadi malam pengunjung masih antusias.
Travel Revolution 2016 yang diikuti oleh 70 peserta dari Asia Timur, Asia Tenggara dan Eropa, dikoordinasi oleh 24 agen perjalanan besar Singapura, termasuk Chanbrother Travel, CTC Travel, dan SA Tours. Pameran berakhir hari ini (Minggu, 21/8/2016).
Kementerian Pariwisata yang membuka gerai di ajang tersebut, menampilkan destinasi unggulan. Guna menarik pengunjung panitia menyuguhkan pelayanan informasi pariwisata, gerai kopi, penampilan tim kesenian dengan kostum tradisional dayak, virtual reality gear hingga siluet oleh Priaji Kusnadi.