Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi DPRD Kabupaten Bentuk Koperasi Adkasi Satmakura Indonesia

Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI). Rabu (17/8),- bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan ke 71- membentuk Koperasi Adkasi Satmakura Indonesia yang nantinya 418 kabupaten di seluruh Indonesia.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA-Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI). Rabu (17/8),- bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan ke 71-  membentuk Koperasi Adkasi Satmakura Indonesia yang nantinya 418 kabupaten di seluruh Indonesia. Koperasi Adkasi Satmakura Indonesia dibentuk dalam rangka meningkatkan fungsi dan peranan anggota DPRD yang bersinergi dengan Bupati, untuk bisa mengawal tatakelola pemerintah yang bersih, transparan, profesional, jujur dan adil.

Sekaligus diharapkan mengawal  pertumbuhan ekonomi  di daerah masing - masing supaya pertumbuhan berorientasi pada terwujudnya kesetaraan.

Hal itu dikatakan Ketua Umum  Koperasi Adkasi Satmakura Indonesia, Mochtar Sani dalam acara peresmian pembentukan di Jl Sisingamaraja 3 Jakarta Selatan;Rabu ,(17/8) petang. Dia menegaskan bahwa semua pernah mendengar istilah sistem ekonomi neoliberal, sistem ekonomi mandiri dan sistem ekonomi kerakyatan. Yang bila dikaji, sebenarnya tidak ada yang salah terhadap ketiga sistem ekonomi tersebut.

Yang paling penting adalah bagaimana kita mampu mengendalikan ketiga sistem ekonomi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat. Saat ini Indonesia  sudah tergantung pada produk luar negeri. Jadi, kalau tidak mempersiapkan diri seratus persen, kita jadi kuli di negeri sendiri. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengembangkan kemitraan agar saling menguntungkan. Kalau itu bisa terwujud, maka ideal.

" Sekarang yang akan kita lakukan adalah mengadvokasi rakyat. Untuk mengadvokasi rakyat kan harus ada lembaganya. Nah, Adkasi lah yang akan melakukan itu. Anggota kami melakukan advokasi terhadap petani. Para petani akan menjadi mitra aktif kita di daerah yang bertugas memfasilitasi soal ijin dan sebagainya,"paparnya.

Koperasi Adkasi berbeda dengan yang lain. Tujuannya adalah Satmakura yaitu Satukan Tenaga Masyarakat Kerahkan Untuk Rakyat. Pihaknya tidak ada kaitannya dengan politik praktis. Sebab Koperasi Adkasi hanya fokus pada bagaimana caranya membangun Indonesia ke depan.

Anggota Koperasi Adkasi berasal dari berbagai partai dan golongan. Tetapi saat berada di Adkasi, mereka menanggalkan atribut masing-masing. Pihaknya memiliki program Green Economi Revolution. Pihaknya ingin ada perubahan di pereknomian kita. Yaitu ekonomi yang harus dapat diterima semua pihak. Di bidang retail contohnya,pihaknya  akan melakukan peningkatan pelayanan publik. karena sampai sekarang masyarakat belum terlayani dengan baik.

Selain itu pihaknya punya tujuan bagaimana menekan biaya hidup masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Anggota Adkasi terdiri dari orang orang yang sudah berhasil dalam karirnya masing-masing. Jadi, mereka tidak butuh materi lagi. Mereka bergabung hanya ingin memberikan sumbangsih untuk negara. Dengan cara yang mereka bisa lakukan.

Jika dalam perjalanannya Koperasi Adkasi memperoleh hasil, menurutnya itu adalah kompensasi yang wajar. Beberapa konsep yang akan dilakukan antara lain menanam Tanaman Kaliandra dengan memanfatkan lahan marginal sehingga memiliki nilai ekonomis. Tanaman Kaliandra mempunyai kandungan protein kasar (PK) sekitar 20%, sehingga sangat baik sebagai pakan ternak kita.

Kaliandra seperti yang kita ketahui merupakan tanaman multiguna karena mempunyai kegunaan yang bermacam-macam seperti pakan ternak yang berprotein tinggi, sebagai tanaman penghijauan, mencegah erosi tanah, sumber kayu bakar, sebagai tempat pertenakan lebah madu dan tentunya sebagai tanaman yang menyuburkan tanah. Kaliandra mengandung kalori sangat tinggi.

Kayu kaliandra menjadi bahan baku untuk pelet kayu (wood pellet)  Pelet kayu dari serbuk kayu merupakan bahan bakar berbasis biomasa yang dapat menjadi alternatif pengganti batu bara namun lebih ramah lingkungan. Karena emisi CO2 yang dikeluarkan sangat rendah dan dapat diabaikan atau disebut carbon neutral. Di masa mendatang, dunia akan membutuhkan wood pellet. Apalagi Jepang dan Korea mereka sangat membutuhkan ini untuk pengganti batubara. Di masa mendatang masyarakat dunia tidak lagi menggunakan batubara. Selain karena harganya mahal, juga tidak ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper