Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menyatakan akan melakukan groundbreaking Jembatan Teluk Kendari sepanjang 474 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter di Sulawesi Tenggara, Jumat (19/8/2016).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono menjelaskan pembangunan Jembatan Teluk Kendari dilakukan untuk mendukung jaringan jalan nasional dengan menghubungkan lingkar Kendari pada link Kota Lama dan Poasia.
“Dengan terhubungnya jalan lingkar ini diharapkan pembangunan di Kota Kendari semakin meningkat,” ujarnya seperti yang dikutip dari keterangan resminya, Kamis (18/8/2016).
Jembatan Teluk Kendari juga akan mendukung pengembangan pelabuhan Bungkutoko dan Kendari Newport sebagai pintu masuk dan keluar komoditi di Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dan menjadi penggerak perekonomian wilayah.
Konstruksi Jembatan Teluk Kendari merupakan jembatan cable stayed dan sebagai jembatan pendekat pada sisi Kota Lama dan Poasia akan dibangun jembatan pendekat berupa gelagar pratekan dengan total panjang berkisar 300 meter.
Kontrak Jembatan Teluk Kendari ditandatangani pada 29 November 2015. Tercatat dua BUMN PT Pembangunan Perumahan dan PT Nindya Karya sebagai kontraktor. Nilai kontrak jembatan ini Rp729 miliar dengan pembiayaan APBN murni secara multiyears dengan waktu pelaksanaan 1.095 hari kalender dan waktu pemeliharaan 1.095 hari kalender.
Pada 2016, telah dialokasikan dana APBN sebesar Rp 225 miliar yang pada perjalanannya dioptimasi menjadi Rp 145 miliar. Dana tersebut akan difokuskan pada penyelesaian fondasi seluruh jembatan. Pada 2017, pekerjaan akan fokus pada pilar utama dan pada 2018 akan dikerjakan lantai jembatan utama dan jembatan pendekat