Bisnis.com, GORONTALO - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mengendalikan harga jagung di pasaran.
"Untuk melindungi petani, Presiden telah mengeluarkan surat keputusan tentang penunjukan Bulog sebagai pengendali bahan pokok seperti beras, jagung dan kedelai," kata Direktur Pakan Ternak (PKH) kementan, Nasrullah, saat menggelar dialog dengan petani jagung Gorontalo, Selasa (16/8/2016).
Dijelaskanya, jagung untuk produksi nasional 80 persen digunakan untuk pakan ternak dan 20 persen untuk lainya, dimana ada sekitar 60 indusri pakan ternak tersebar di seluruh Indonesia yang siap membelinya.
Jika ada harga jagung di bawah harga yang telah ditetapkan Kementrian Perdagangan yaitu Rp3.150/kilogram dengan ketentuan kadar air 15 persen, silahkan langsung hubungi Bulog Gorontalo dan akan langsung dibeli.
"Secara regulasi pemerintah sangat memperhatikan petani dan Gorontalo ikon adalah jagung, jadi kalau ada sedikit masalah komoditi itu di Gorontalo akan berdampak secara nasional," jelasnya.
Pada dasarnya jagung adalah tanaman pilihan, begitu harga turun maka mereka langsung berhenti bertani, beda dengan padi, kalau harga turun mereka tetap bertanam paling tidak, untuk mereka konsumsi sendiri.
Ia menambahkan, alangkah ironisnya kalau ada daerah seperti Gorontalo dengan lahan yang cukup luas, dengan produksi yang tinggi dan petani yang bergairah untuk menanam, sementara masih harus impor jagung.
"Presiden Jokowi sangat kesal, Indonesia yang cukup luas, sementara harus impor jagung," jelas Nasrullah.
Untuk menjawab pemerintah harus impor jagung atau tidak, berada di tangan kita semua, terutama para petani di Gorontalo.
"Dan ini jadi komitmen pemerintah, seperti yang disampaikan Menteri Pertanian saat bertemu dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beberapa waktu lalu," katanya.
Perum Bulog Akan Kendalikan Harga Jagung
Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mengendalikan harga jagung di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu