Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansif, Ini Postur RAPBN 2017

Presiden Joko Widodo mengungkapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2017 disusun dengan strategi fiskal yang diarahkan untuk memperkuat stimulus, memantapkan daya tahan, dan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Sidang tersebut berlangsung dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI./Antara
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Sidang tersebut berlangsung dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)  tahun anggaran 2017 disusun dengan strategi fiskal yang diarahkan untuk memperkuat stimulus, memantapkan daya tahan, dan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah.

Secara keseluruhan, baik target penerimaan negara maupun pagu belanja mengalami penurunan. Namun, dengan arah yang ekspansif, defisit dalam RAPBN 2017 diusulkan senilai Rp332,8 triliun, naik 12,2% dibandingkan patokan dalam APBNP 2016 senilai Rp296,7 triliun.

Berikut ini postur RAPBN 2017 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (16/8/2016) sekaligus menjadi pembuka masa persidangan I tahun siding 2016-2017.

 ----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pos                                                                  APBNP 2016    RAPBN 2017   %

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

A. PENDAPATAN NEGARA                         1.786,2           1.737,6           (2,7)               

1. Pendapatan Dalam Negeri                  1.784,2             1736,3           (2,7)

a.       Penerimaan Perpajakan                 1.539,2            1.495,9           (2,8)

b.      Penerimaan Negara Bukan Pajak     245,1              240,4            (1,9)

2. Penerimaan Hibah                                     2,0                   1,3                 (35)

B. BELANJA NEGARA                                  2.082,9           2.070,5           (0,6)

1. Belanja Pemerintah Pusat                    1.306,7             1.310,4            0,2

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa    776,3                760                  (2,1)

C. KESEIMBANGAN PRIMER                        (105,5)           (111,4)              5,6

D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN          (296,7)           332,8                12,2

% terhadap PDB                                             2,35               2,41

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN                      296,7              332,8                12,2

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber: APBNP 2016 & Pidato Presiden Jokowi, 16/8/2016, diolah


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper