Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garam Asal Australia 'Gempur' Cirebon, Sentra Garam Nasional

Garam impor asal Australia masuki Cirebon --yang menjadi salah sentra produksi garam nasional dan terbesar di Pulau Jawa-- melalui Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.
Petani garam./Bisnis.com
Petani garam./Bisnis.com

Bisnis.com, CIREBON - Garam impor asal Australia masuki Cirebon --yang menjadi salah sentra produksi garam nasional dan terbesar di Pulau Jawa-- melalui Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.

Garam impor yang masuk ke wilayah itu mencapai 30.000 ton dengan menggunakan kapal tongkang. Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Rivolindo membenarkan."Dibawa dengan menggunakan satu kapal tongkang melalui pelabuhan Cirebon," ujarnya kepada Antara, Jumat (5/8/2016).

"Informasinya, garam impor tersebut akan digunakan untuk industri di Wilayah Jabar," katanya.

Saat dimintai tanggapannya, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron bersikap menolak kejadian itu. Pasalnya, wilayah itu adalah penghasil garam terbesar di Pulau Jawa.

"Ini seharusnya tidak terjadi. Cirebon dan Indramayu banyak memiliki petani garam. "Terbesar di Jawa. Sekarang harga garam juga sedang anjlok," kata Herman.

Dia menambahkan masuknya kapal bermuatan garam impor melalui pelabuhan Cirebon sangat merugikan petani garam di wilayah tersebut.

Menurut dia, pihaknya  akan melarang dan menentang apa yang terjadi sekarang. "Masuknya garam impor melalui Pelabuhan Cirebon akan mempengaruhi harga garam petani lokal."

"Jika garam impor masih dibutuhkan untuk industri, saya menyarankan agar garam impor tersebut masuk melalui daerah lain," tuturnya.

Masuknya garam impor melalui Pelabuhan Cirebon itu sangat ironis karena terjadi saat para petani garam lokal berupaya agar harga garam lokal tidak jatuh. "Saya berjanji akan menindak lanjuti masalah ini."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper