Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga konsumen (IHK) sepanjang Juli 2016 mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,69% (month on month/mom) dan 3,21% (year on year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan dengan inflasi sebesar 0,69% pada Juli, inflasi tahun kalender mencapai 1,76%. Angka inflasi diprediksi masih sesuai dengan asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebesar 4%.
"Angka inflasi ini terendah sepanjang lima tahun," katanya di Jakarta, Senin (1/8/2016).
Dia menjelaskan inflasi komponen inti sepanjang Juli mencapai 0,34% (mom) dengan andil 0,26%. Inflasi harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) mencapai 1,32% dengan andil 0,20 dan inflasi harga-harga bergejolak mencapai 1,20% dengan andil 0,23%.
Inflasi paling besar disumbang kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan sebesar 1,12% dengan andil 0,23%. Kemudian disusul inflasi kelompok transportasi yang mencapai 1,22% dengan andil inflasi 0,22%.
Adapun inflasi makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mencapai 0,54% dengan andil 0,09%. Sedangkan inflasi perumahan, air, listrik, dan gas mencapai 0,24% dengan andil 0,06%.