Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Marak, RUU Pertembakauan Mendesak Disahkan

Kedaulatan petani Tembakau terancam menyusul maraknya impor tembakau dari China sehingga pemerintah harus mengesahkan RUU pertembakauan.
tembakau
tembakau

Bisnis.com, JAKARTA- Kedaulatan petani Tembakau terancam menyusul maraknya impor tembakau dari China sehingga pemerintah harus mengesahkan Rancangan Undang-undangn pertembakauan.

Hal itu diungkapkan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid ketika mengunjungi Temanggung, Jawa Tengah, untuk mengikuti prosesi petik perdana tembakau.

Dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Minggu (31/7/2016), putri mendiang Abdulrahman Wahid itu mengungkapkan bahwa tembakau merupakan aset bangsa Indonesia.

Karena itu, negara harus segera membuat undang-undang yang memayungi kepentingan petani tembakau dan bertumpu pada nilai-nilai kesejahteraan,

Menurut Yenny, prosesi petik perdana tembakau di Temanggung merupakan momentum untuk melakukan refleksi atas eksistensi petani tembakau dalam konteks budaya bercocok tanam.

Karena itu, momen panen harus mencerminkan sikap optimistik bahwa ke depan budaya bercocok tanam tembakau masih akan berlangsung dengan membanggakan bagi komunitas petani penanamnya.

 ”Hal ini mengingat,  berkah alam yang diberikan telah menjadikan tembakau memiliki keunggulan dan dapat memberikan kesejahteraan kepada petani tembakau, di samping multiplier effect yang cukup banyak. Itu yang membedakan tembakau dengan tanaman lain,” katanya.
 
Dia menambahkan, serbuan tembakau impor memang memberatkan. Karenanya, kunci untuk menyelamatkan petani adalah dengan secepatnya membatasi impor tembakau.

”Melihat data impor tembakau yang masuk ke negeri ini, jumlahnya sudah melebihi batas toleransi. Menyelamatkan petani tembakau sama artinya dengan menyelamatkan Indonesia.

Regulasi impor tembakau, menurut Yenny, memang masih longgar. Akibatnya, jumlah tembakau impor selalu meningkat setiap tahun. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengalihan kebutuhan industri yang dulu menggunakan bahan baku lokal kini cenderung beralih ke tembakau impor.

Lebih jauh, impor tembakau berpotensi memicu ambruknya pondasi perekonomian di tingkat petani lokal di daerah sentra pertembakauan, yang notabene memiliki spesifikasi tanah, cuaca dan posisi geografis tersendiri. Sudah begitu, terdapat selisih harga yang signifikan antara tembakau petani lokal dengan tembakau impor.

 ”Di sinilah pentingnya pemerintah hadir melalui regulasi yang lebih melindungi petani tembakau. Bukan sebaliknya, membunuh ekonomi petani tembakau,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper