Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Ingatkan Kerja Sama Maritim Asean Plus Three Harus Diperkuat

Menteri Luar Negeri RI, Retno LT Marsudi menyebut negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, Jepang, China, dan Korsel (ASEAN Plus Three) harus memperkuat berbagai bidang kerja sama.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara-Yudhi Mahatma
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangkaian kunjungannya menghadiri pertemuan Asean Ministerian Meeting ke 49 di Laos, Menteri Luar Negeri RI, Retno LT Marsudi menyebut negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam Asean, Jepang, China, dan Korsel (ASEAN Plus Three) harus memperkuat berbagai bidang kerja sama.

Di hadapan para Menteri Luar Negeri negara-negara Asean, Retno membeberkan dalam 19 tahun terakhir kerjasama APT telah menunjukkan peningkatan pesat yang menjadikan kawasan ini sebagai salah satu economic powerhouse dunia dengan nilai total perdagangan mencapai US$700 miliar.

“Telah tiba saat APT untuk mengintensifikasi kerja sama politik dan keamanan. Semua ini dapat tercapai karena kawasan stabil dan damai yang telah menciptakan lingkungan tepat bagi pengembangan kesejahteraan masyarakat,” ujar Retno, seperti dikutip Bisnis dari siaran tertulis yang dipublikasikan Kemlu RI, Selasa (26/7/2016).

Dalam forum kerja sama strategis di kawasan, Retno menyebut negara-negara APT sebagai guardian atau yang berperan menjaga dan memelihara keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat di kawasan.

Terkait East Asia Summit (EAS), Retno menyatakan perlu implementasi kerja sama maritim di kawasan dan mendorong penguatan arsitektur keamanan regional di forum EAS. Forum EAS telah menyepakati peningkatan kerjasama maritim di kawasan pada pertemuan tingkat tinggi tahun 2015 di Kuala Lumpur.

Kerja sama itu khususnya untuk mengatasi ancaman penangkapan ikan liar atau Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing yang tidak saja mengancam stabilitas dan pembangunan ekonomi tapi juga merusak lingkungan dan mengganggu stabilitas keamanan di kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper