Bisnis.com, SEOUL – Tingkat pertumbuhan Korea Selatan menguat pada kuartal kedua, ditopang oleh peningkatan pada konsumsi swasta dan konstruksi.
Menurut laporan Bank of Korea (BoK), seperti dikutip Bloomberg hari ini (Selasa, 26/7/2016), pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut naik 0,7% dari kuartal pertama.
Angka ini lebih baik dari prediksi pertumbuhan oleh analis dalam survey Bloomberg sebesar 0,6%. Dibandingkan setahun sebelumnya, ekonomi Korsel tumbuh 3,2%.
Perpanjangan potongan pajak sementara untuk pembelian mobil hingga akhir Juni telah menopang konsumsi serta berlanjutnya booming konstruksi yang dipacu oleh suku bunga rendah.
Seperti diketahui, BoK pada awal bulan ini memangkas prediksi PDB untuk tahun ini menjadi 2,7% di antaranya didorong oleh restrukturisasi perusahaan yang berhutang dan ketidakpastian global di tengah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit).
Konsumsi sektor swasta naik 0,9% pada kuartal kedua dibandingkan dengan kontraksi pada periode tiga bulan sebelumnya, sementara investasi konstruksi tumbuh 2,9%.
Pengeluaran pemerintah naik 0,2% dan investasi fasilitas menanjak 2,9% setelah mencatatkan penurunan 7,4% pada kuartal sebelumnya.
Dalam briefing hari ini, Direktur BoK Kim Young Tai menjelaskan perpanjangan potongan pajak konsumsi serta rilis produk baru untuk mobil dan telepon genggam memberi efek positif pada belanja swasta.
Ditambahkan olehnya, pertumbuhan pada paruh pertama tahun ini sejalan dengan proyeksi bank sentral.