Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melepas 6 tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Kanada, Selasa (26/7/2016).
Pelepasan dilakukan Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro yang diwakili oleh Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Hariadi Agah di Jakarta.
Hadir antara lain Deputi Promosi KLN BNP2TKI, Elia Rosalina, Kepala BBPLKLN Cevest Bekasi, Agriculture Counsellor Kedutaan Besar Kanada, Director Cargill Indonesia, dan Direktur Amuteng Kementerian Luar Negeri.
Agusdin Subiantoro menjelaskan penempatan TKI ke Kanada ini merupakan proses penempatan TKI ke luar negeri dengan sebuah model/skema government to private (G to P).
“Ini merupakan pekerja formal dengan skema G to P. Pekerjaan yang ditekuni di sana sebagai butcher di Propinsi Aberta, Toronto, Kanada,” ujar Agusdin dalam sambutannya yang dibacakan oleh Hariadi Agah.
Proses penempatan ini, sudah berlangsung cukup lama, sejak 2013. Namun ada beberapa kendala dengan adanya kebijakan Pemerintah Kanada di antaranya melakukan moratorium penempatan tenaga kerja asing.
Sebanyak 6 TKI ini menjalani proses seleksi di Jakarta, Bengkulu, dan Yogyakarta. Proses seleksi awal diikuti 124 TKI. “Proses seleksi ini melibatkan Tim dari Cargill Meat Solution (CMS) Canada, selain tentunya BNP2TKI dan pihak terkait lain seperti Indonesia Australia Language Foundation (IALF) dan BBPLKLN Kemenaker Cevest Bekasi,” jelas Hariadi Agah.
Kepada 6 TKI ini Hariadi berpesan untuk bisa bekerja dengan sebaik-baiknya, disiplin, bisa menyesuaikan diri, menjaga sikap dan sopan santun, dan jangan lupa selalu berdoa semoga senantiasa diberikan perlindungan dan kesehatan.
BNP2TKI berharap penempatan TKI ke Kanada ini sebagai pilot project untuk penempatan TKI di wilayah Amerika dan Eropa. “Prioritas BNP2TKI saat ini adalah mengupayakan adanya peningkatan TKI formal/profesional dan meminimalisir TKI informal untuk menyongsong zero TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) pada 2017,”tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
