Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sriwijaya Air Bidik Sertifikat IOSA Tahun Depan

Maskapai milik keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air berencana mengajukan sertifikasi IATA Operational Safety Audit atau IOSA kepada International Air Transport Association pada awal tahun depan.
Ilustrasi/tiketpesawatonline.org
Ilustrasi/tiketpesawatonline.org

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai milik keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air berencana mengajukan sertifikasi IATA Operational Safety Audit atau IOSA kepada International Air Transport Association pada awal tahun depan.

Direktur Quality, Safety, dan Security Sriwijaya Air Toto Soebandoro mengatakan Sriwijaya Air terus melakukan koordinasi dengan International Air Transport Association (IATA) guna merealisasikan rencana tersebut.

“Untuk IOSA itu mungkin Januari 2017 baru diajukan, setelah kita melakukan renewal AOC [Air Operator Certificate] dalam negeri pada November 2016, dan pengajuan foreign AOC ke Australia,” katanya di Jakarta, Minggu (24/7/2016).

Saat ini, lanjut Toto, Sriwijaya Air masih mempersiapkan diri untuk pengajuan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Salah satunya antara lain memulai proses pelatihan SDM maskapai.

Dia menambahkan proses mendapatkan sertifikat IOSA tersebut sedikitnya memakan waktu satu tahun. Apabila tidak ada aral melintang, dia optimistis Sriwijaya Air akan mendapatkan sertifikat IOSA pada akhir 2017.

“Kita juga baru mulai melakukan gap analisis antara standarnya DJGA [Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI] dengan standarnya IATA. Jadi memang waktu prosesnya agak lama,” tuturnya.

Toto menjelaskan bahwa sertifikat IOSA cukup penting bagi kemajuan Sriwijaya Air ke depannya. Pasalnya, sertifikat tersebut menunjukkan bahwa manajemen yang dilakukan Sriwijaya Air sesuai dengan standar maskapai internasional.

Selain itu, lanjutnya, Sriwijaya Air juga bakal lebih mudah apabila ingin membentuk aliansi dengan maskapai lainnya, maupun diajak bergabung dengan aliansi penerbangan yang sudah ada saat ini.

“Kalau beraliansi kan otomatis maskapai satu dengan lainnya itu akan saling mengaudit. Nah, kalau sudah ada IOSA enggak perlu saling audit lagi, karena percaya sudah comply. Jadi, manfaat utamanya di situ,” ujarnya.

Sriwijaya Air Group yang terdiri dari Sriwijaya Air dan NAM saat ini mengoperasikan 45 pesawat yang terdiri dari Boeing 737 900ER, B737-800NG, B737-400, B737-300 dan B737-500.

Saat ini, Sriwijaya Air melayani jasa angkutan udara ke 43 kota tujuan domestik dan tujuh rute penerbangan regional. Adapun, NAM Air memiliki 22 kota tujuan domestik dan satu rute penerbangan regional.

Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menyambut baik upaya maskapai untuk mendapatkan sertifikat IOSA. Menurutnya, hal itu penting untuk menambah kepercayaan dunia terhadap maskapai dalam negeri.

“Untuk rute domestik mungkin tidak terlalu diperlukan. Namun, jika untuk rute internasional, ini penting karena standar IOSA itu standar global. Jadi harus diterapkan secara konsisten, dan menyeluruh,” katanya.

Seperti diketahui, IOSA merupakan program IATA yang dirancang untuk menilai sistem manajemen dan kontrol operasional suatu maskapai penerbangan. Program tersebut sudah diakui di tingkat internasional, sekaligus menjadi standar penerbangan global.

Berdasarkan laman IATA, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menjadi maskapai Indonesia satu-satunya yang terdaftar telah memiliki sertifikat IOSA. Adapun, masa berlaku sertifikat IOSA Garuda Indonesia hingga 8 September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper