Bisnis.com, JAKARTA—Lewat dua pekan usai Lebaran, mayoritas harga komoditas bahan pokok masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan signifikan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan dalam kurung waktu lima tahun terakhir, umumnya harga bahan pokok sudah turun pada H+7 Lebaran. Namun, lanjutnya, tahun ini berbeda.
“Ini sudah hampir dua pekan setelah Lebaran, tapi harga bahan pokok belum turun,” ujar Abdullah kepada Bisnis.com, Rabu (20/7).
Dari segi konsumen, Abdullah menilai mulai terlihat adanya penurunan permintaan sejak tiga hari usai Lebaran. Dari sisi pedagang pun, klaimnya, tak ada keluhan soal kekurangan pasokan.
“Tapi memang dari harga yang kami terima belum juga turun,” kata dia.
Abdullah merinci, pada H+13 Lebaran, harga daging sapi masih berada di level Rp125.000/kilogram (kg). Posisi harga cabai merah besar yakni Rp33.000/kg, kemudian daging ayam yakni Rp40.000/kg.
Lalu, gula pasir pun malah naik usai masa panen raya yakni senilai Rp17.000/kg. Adapun, harga bawang merah, merangkak naik paling tinggi sebesar 23% dari Rp38.000/kg sebelum Lebaran, menjadi Rp47.000/kg per Rabu (20/7).
Sementara itu, data Kementerian Perdagangan juga menunjukkan belum ada perubahan drastis pada harga bahan pokok. Berikut rinciannya:
Harga Kebutuhan Pokok Nasional (Rp/kg)
Komoditas 1 Juli 20 Juli Perubahan (%)
Minyak Goreng Curah 11.460 11.290 -1,4
Daging Sapi 116.150 115.200 -0,81
Daging Ayam Broiler 32.530 33.210 2,09
Telur Ayam Ras 23. 840 23.770 -0,29
Tepung Terigu 9.020 9.030 0,11
Kedelai Impor 10.795 10.750 -0,41
Kedelai Lokal 11.180 11.110 -0,62
Beras Medium 10. 590 10.530 -0,56
Gula Pasir 16.190 16.260 0,43
Cabe Merah Keriting 31.490 30.380 -3,52
Cabe Merah Biasa 33.360 29.630 -11,1
Bawang Merah 38.100 42.830 12,41
Sumber: Kementerian Perdagangan, Juli 2016