Bisnis.com, JAKARTA - Surabaya akan menjadi tuan rumah konferensi internasional bertajuk Prepatory Committee (PrepCom) 3 – Habitat III pada 25-27 Juli 2016.
Konferensi ini mempersiapkan isu-isu perkotaan yang kemudian disusun menjadi Zero Draft New Urban Agenda (ZD NUA) untuk dibawa ke gelaran Habitat III di Quito, Ekuador.
Surabaya dipilih karena mempunyai capaian-capaian pembangunan permukiman dan perkotaan, beberapa pengakuan baik nasional dan internasional diraih Surabaya dan sebagai juga simbol dari keberhasilan Kampung Improvement Program oleh kota Surabaya.
"Bapak Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka acara ini pada Senin (25/7/2016) mendatang. Dan Beliau sudah confirm hadir pada acara tersebut," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam konferensi pers, Selasa (19/7/2016).
Menurutnya, PrepCom 3 menjadi pertemuan penting karena merupakan forum terakhir untuk menyiapkan ZD NUA yang merupakan draf final setelah PrepCom sebelumnya di New York, USA (PrepCom 1) dan Nairobi, Kenya (PrepCom 2).
“Yang dimaksud dengan zero draft adalah final draft, setelah PrepCom di New York, di Kenya dan terakhir di Surabaya terakhir, menjadi zero draft yang akan dibahas di Quito nanti,” tuturnya.
Menteri Basuki mengatakan Indonesia berkempentingan dengan agenda ini karena mempunyai agenda pembangunan permukiman dan perkotaan, yang dikenal dengan program 100-0-100 (100% akses air bersih, 0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi), berkepentingan untuk memasukkan agenda tersebut.
Senada dengan Menteri Basuki, perwakilan dari Sekretariat Habitat III Tobias Kettner mengatakan bahwa pertemuan tersebut mempunyai peranan yang sangat penting, karena akan dibahas ZD NUA yang akan menjadi panduan negara-negara untuk pembangunan kota yang berkelanjutan untuk masa 20 tahun ke depan.
“PBB membuat beberapa pertemuan persiapan dalam rangka menyusun agenda tersebut, yaitu Prepcom 1 dan 2, terakhir di Surabaya yang justru menjadi pertemuan paling penting karena akan dibahas dokumen yang akan ditetapkan di Quito,” tutur Tobias.
Tobias mengatakan bahwa proses penyusunan ZD NUA merupakan proses yang panjang sekitar dua tahun dan berjalan secara inklusif yang melibatkan sekitar 10.000 pemangku kepentingan.
PARADIGMA
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial, Budaya dan person Serta Masyarakat Lana Winayanti mengungkapkan PrepCom3 akan menggali masukan dan perspektif akhir dari berbagai negara dan pemangku kepentingan lainnya.
Menurutnya, paradigma yang menganggap urbanisasi sebagai masalah perkotaan harus diubah menjadi sebagai peluang pembangunan perkotaan dan Peradaban Baru Indonesia.
“Pelaksanaan konferensi Habitat III menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk membawa perspektif Indonesia dan Asia Pasifik ke dalam agenda global dalam menghadapi urbanisasi yang berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika. Selain itu Habitat III menjadi momentum penting Indonesia untuk memiliki Agenda Perkotaan Baru Nasional,” terang Lana.
Dia menambahkan hingga saat ini sudah terdaftar sebanyak 298 delegasi dari 193 negara yang sudah melakukan registrasi online ke PBB di New York.
Ada sekitar 4.500 peserta yang akan mengikuti Prepcom terdiri dari 1.500 dari pihak asing, dan lokalnya ada sekitar 3.000, disebutkan bahwa yang mengikuti Prepcom 3 ini bukan hanya pihak pemerintah, tetapi juga LSM dan pemangku kepentingan lainnya.