Bisnis.com, JAKARTA—Para orang tua yang anaknya menjadi korban vaksin palsu di sejumlah rumah sakit hari ini mendatangi pimpinan DPR untuk mengadukan nasib mereka karena tidak puas dengan jawaban pihak rumah sakit.
Beberapa di antara mereka yang datang, termasuk korban vaksin palsu di rumah sakit Harapan Bunda dan Mutiara Bunda, meminta kejelasan nasib anak-anak mereka. Mereka diterima oleh Ketua DPR Ade Komarudiin, Wakli Ketua DPR masing-masing Fahri Hamzah dan Agus Hermanto serta Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf.
"Kami selaku orang tua pasien meminta rumah sakit mengeluarkan rekam medik pasien yang mendapat imunisasi sejak 2003 hingga 2016,” ujar August Siregar salah seorang tua korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda di depan pimpinan DPR. Dia pun menyerahkan tujuh poin tuntan yang diajukannya ke rumah sakit tersebut kepada Ketua DPR Ade Komaruddin di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2016).
Menurutnya, para orang tua pasien meminta agar RS Harapan Bunda juga memberikan fasilitas medical check up kepada para pasien untuk menghilangkan kekhawatiran mereka setelah pemerintah mengumumkan beredarnya vaksin palsu tersebut.
August menyatakan selama ini pihaknya percaya kepada rumah sakit tersebut sehingga lebih memilih fasilitas kesehatan tersebut ketimbang datang ke Puskesmas. Akan tetapi pihak manajemen dianggap tidak responsif sehingga harus mendatangi DPR.
"Kami minta agar Ketua DPR dapat membantu menyelesaikan dan menyampaikan tuntutan orang tua korban. Hingga tujuh poin tuntutan yang dibuat cepat dilaksanakan oleh RS Harapan Bunda," ujarnya.
Para orang tua pasien tersebut telah membuat crisis center untuk pendataan pasien dan hingga kemarin sudah hampir 400 pasien yang sudah terdaftar.