Bisnis.com, JAKARTA - Saham partisipasi Blok B South Natuna yang ditawarkan ConocoPhillips masih belum mendapat peminat meskipun ditargetkan bisa terjual pada pertengahan tahun 2016.
President Commercial & Business Development ConocoPhilips Indonesia Taufik Ahmad mengatakan hingga saat ini terdapat beberapa perusahaan yang telah mengakses ruang data blok tersebut.
Kendati demikian, sejak melakukan lelang pada awal tahun 2016, belum ada pembeli yang menyatakan minat serius untuk menguasai 40% saham partisipasi di Blok B South Natuna.
"Masih dalam proses," ujarnya saat ditemui di sela acara halalbihalal di Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kamis (14/7/2016).
Meski begitu, pihaknya tak akan memaksa bila ternyata tak ada perusahaan yang berminat membeli saham partisipasi.
Dia menganggap saham partisipasi akan tetap dikuasai ConoccoPhillips.
Padahal, beberapa perusahaan seperti Saka Energi dan Pertamina pernah menyatakan minat untuk menguasai saham partisipasi di Blok B South Natuna.
Adapun, saat ini ConoccoPhillips menguasai saham partisipasi 40%, Inpex 35% dan Chevron yang juga sedang menjual saham partisipasinya sebesar 25%. Pasalnya, masa kontrak baru berakhir pada 2028. Blok tersebut saat ini memproduksi minyak sebesar 87.500 barel per hari.
"Masih 50:50 kan. Kalau enggak ada kesempatan enggak jadi. Kalau ada kesepakatan, ya jadi," katanya.
Selain itu, proses penutupan Kilang Belanak yang memproses liquefied petroleum gas (LPG) masih berjalan. Ditargetkan, pada kuartal IV/2016 proses telah rampung.
"Kuartal IV, Kuartal IV sudah selesai decomissioning," ujarnya.