Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian PUPR tengah menyusun peta jalan pelaksanaan terciptanya multiland freeflow pada 2018.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan dua tahun mendatang segala bentuk transaksi di jalan tol akan dihilangkan sehingga pengemudi cukup masuk gerbang entry (gantry) elektronik melalui sensor yang terpasang di kendaraan.
“Dari sekarang hingga tahun depan kita wajibkan transaksi dilakukan secara elektronik, lalu di 2018 sudah mulai multiland freeflow,”terangnya
Pihaknya tengah mengkaji penggunaan RFID ( Radio Frequency Identification) dikarenakan harganya lebih murah berkisar US$ 1 atau sekitar Rp13.000 / unit mobil dibandingkan penggunaan OBU (On Board Unit) yang harganya sekitar Rp300.00
Menurutnya dengan fungsi pendeteksian serupa, pemasangan RFID akan lebih meringankan beban pengemudi.
Selain RFID peralatan lain yang diperlukan mendukung terciptanya multiland free flow itu adalah pembangunan gerbang entry sistem jalan berbayar elektronik. Rencananya pembangunan gantry akan dibebankan kepada pengelola jalan tol.
“Seharusnya pembangunannya sudah dari dulu ya, ini sudah terlambat sebetulnya,” ungkapnya.