Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brexit Tak Kondusif, Flyover Pejagan Dibutuhkan

Keberadaan pintu tol Brebes Timur dinilai tidak kondusif jika menghadapi kondisi lalu lintas yang tinggi karena adanya struktur jalan yang rumit hingga ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Foto udara antrean kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7). Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen./Antara
Foto udara antrean kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7). Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Keberadaan pintu tol Brebes Timur dinilai tidak kondusif jika menghadapi kondisi lalu lintas yang tinggi karena adanya struktur jalan yang rumit hingga ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan dari desain jalan untuk pintu keluar tol Pejagan-Brebes di ruas Brebes Timur atau kini yang dikenal dengan Brebes Exit (Brexit) memiliki problema. “Problemanya di struktur jaringan jalannya. Itu kalau kondisi normal tidak ada masalah. Tetapi dalam kondisi puncak seperti pada musim Lebaran ini memiliki persoalan baru karena orang dipaksa ingin langsung keluar ke Brebes dibandingkan di pintu keluar Pejagan,” tegasnya, Senin (11/7).

Alasan pemudik tidak memilih keluar di Pejagan disebabkan oleh perlintasan KA yang diprediksi akan menimbulkan kemacetan. Pemerintah yang mengetahui hal ini, membuat tiga skenario lalu lintas. Pemudik di arahkan melewati Ketanggungan- Jatibarang- Slawi, Ketanggungan-Prupuk-Slawi-Brebes dan Brebes Timur – Tegal. Melihat skenario, dia mengungkapkan banyak pemudik memilih Brebes Timur daripada dua jalur yang justru memutar terlalu jauh.

“Sementara itu, kalau melalui exit toll Brebes keluar pun menghadapi 'neraka kemacetan'. Kenapa karena persoalan terbesar di ruas tol jalan nasional ini itu ujungnya adalah di Kota Tegal.”

Berdasarkan analisanya, pemudik yang keluar di Brebes Timur harus menghadapi jalan nasional yang hanya dua jalur. Hingga diperparah di simpul jalan akhir yakni Kota Tegal. Menurutnya, kota sudah cukup padat pergerakan lalu lintasnya karena ada pertemuan jalan nasionalnya, jalan dari Slawi dan jalan ke Semarang serta jalan balik ke Jakarta. “Kalau melihat Brebes Exit ini. Ini bukan pintu tol utama. Kemarin jadi pintu tol utama karena janji pemerintah setelah diresmikan Presiden,” tegasnya.

Alhasil kondisi berat saat arus lalu lintas padat, ruas jalan ini tentu akan mengalami kemacetan parah. Sebagai solusi, dia menyarankan pemerintah segera membangun flyover di pintu perlintasan sebidang KA di Pejagan sehingga arus kendaraan di kemudian hari bisa di buang ke Pejagan untuk melewati Pantai Utara. “Namun, jalan Pantai Utara harus diamankan dari hambatan samping kiri dan kanan jalan sehingga kelancarannya lebih terjamin,” ujarnya.

Jika dibangun pintu tol tambahan di Brebes Timur, dia menilai pengusaha jalan tol akan merugi karena wilayah ini bukan kota utama, berbeda dengan Palimanan yang mengarah ke Cirebon. “Kecuali pemerintah mempercepat pembangunan sampai Semarang. Tujuan utama secara struktur ruang ini pusat kegiatan di Semarang,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper