Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Baja Butuh Efisiensi Harga Gas

Industri baja membutuhkan penurunan harga gas mengingat sektor ini industri lahap energi. Tak hanya Indonesia, Malaysia juga merasakan hal yang sama.
Industri baja/Bisnis.com
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Industri baja membutuhkan penurunan harga gas mengingat sektor ini industri lahap energi. Tak hanya Indonesia, Malaysia juga merasakan hal yang sama.

Malaysia harus menanggung biaya sekitar US$25 juta per tahun akibat harga gas bumi yang naik mulai 15 Juli.

“Kenaikan harga gas bumi akan berdampak pada naiknya harga produksi yang juga memengaruhi daya saing. Selama pemerintah terus meningkatkan harga gas, industri akan terus mengalami kesulitan untuk menyerap dan menjual barang ke konsumen,” kata Malaysian Iron and Steel Industry Federation (Misif) dalam pernyataannya yang dikutip dari South East Asian Iron & Steel Industry (Seaisi), Senin (4/6/2016).

Pada Mei lalu, Presiden Jokowi telah menurunkan Peraturan Presiden No.40/2016 tentang Penurunan Harga Gas Bumi tengah yang salah satunya ditujukan untuk industri baja yang dijanjikan bakal turun menjadi US$6 per MMBtu.

Menurut data Kementerian Perindustrian, industri baja nasional menghabiskan 650 kilowatt per ton. Angka ini jauh di atas Jepang yang hanya 350 kilowatt per ton.

Adapun penggunaan gas alam oleh industri baja nasional tercatat terus meningkat, yaitu 1,4 juta MMBtu pada 2014 dan sebelumnya hanya sekitar 1 juta MMBtu pada 2012.

Kementerian Perindustrian memproyeksikan kebutuhan gas sektor industri untuk unit energi pada 2020 bakal mencapai 946.322 MMBtu dan terus meningkat menjadi 1,2 juta MMBtu pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper