Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengaku terus menjaga stabilitas laju inflasi dengan tetap berusaha menyeimbangkan kebutuhan konsumen dan produsen dalam kegiatan konsumsi nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan faktor peningkatan inflasi utama berasal dari harga pangan. Sementara itu, harga pangan dipengaruhi faktor cuaca dan ketersediaan bahan makanan tersebut.
Dalam menjaga inflasi, dia mengatakan pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sebagai konsumen, tanpa menciderai kepentingan produsen, yakni para petani lokal. Salah satunya dengan mengatur kegiatan impor secara ketat dan mendukung peningkatan produktifitas dalam negeri.
"Pemerintah selalu berusaha lebih berimbang antara konsumen dan produsen. Sebenarnya harga bisa turun dengan impor, tapi bagaimana petani lokal nanti? Intinya harus diperhitungkan keseimbangannya,"paparnya di Kantor Wakil Presiden, Jumat(1/7/2016).
Inflasi menjelang Lebaran atau sepanjang Juni 2016 tercatat moderat dipengaruhi program pengendalian harga pangan bersamaan dengan lesunya daya beli masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju indeks harga konsumen (IHK) mengalami kenaikan atau inflasi 0,66 (mtm) dan 3,45% (yoy) dengan inflasi komponen inti sebesar 0,33% (mtm) dan 3,49% (yoy). Dengan laju tersebut, inflasi sepanjang Januari sampai Juni berada di level 1,06%.
Angka itu relatif rendah dibanding inflasi satu bulan sebelum lebaran selama dua tahun sebelumnya yang lebih tinggi yakni 0,93%.
Jaga Inflasi, Kebutuhan Konsumen & Produsen Diseimbangkan
Pemerintah mengaku terus menjaga stabilitas laju inflasi dengan tetap berusaha menyeimbangkan kebutuhan konsumen dan produsen dalam kegiatan konsumsi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu