Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR DAGING DIBUKA LEBAR : Investasi Pembiakanh Bisa Tergerus

Keputusan pemerintah untuk membuka keran impor daging bagi swasta diprediksi dapat menurunkan animo para investor untuk masuk ke sektor pembiakan sapi.
Pedagang sapi/Antara
Pedagang sapi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk membuka keran impor daging bagi swasta diprediksi dapat menurunkan animo para investor untuk masuk ke sektor pembiakan sapi.

Padahal, untuk mencapai swasembada, pemerintah dinilai harus menggenjot investasi di sisi pembiakan dan pembibitan ternak. Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Sapi Potong Indonesia (GAPPSI), Dayan Antoni menyampaikan kebijakan pemerintah yang ingin serba instan justru menjadi disinsentif bagi investor yang berminat menanamkan modalnya di sektor pembibitan.

Dia merujuk pada kebijakan Kementerian Pertanian yang tengah merevisi Permentan 58/2015 tentang Pemasukan Karkas, Daging, dan/atau Olahannya ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. beleid tersebut membatasi importir swasta hanya dapat mengimpor daging prime cut dan daging industri.

Beleid itu tengah direvisi oleh Kementan dan nantinya perusahaan swasta diperbolehkan mengimpor daging jenis potongan sekunder (secondary cut) sekaligus diperbolehkan masuk ke pasar tradisional yang selama ini hanya dijajaki oleh daging lokal dan daging dari industri penggemukan (feedlot).

“Ya kalau sekarang tidak ada insentif apapun, tidak ada keringanan apapun, sementara di satu sisi dengan mudahnya daging impor masuk dengan harga murah, ini kan kontradiktif [dengan keinginan swasmbada],” jelas Dayan di Jakarta belum lama ini.

Dayan mengatakan untuk dapat melakukan usaha pembiakan dan pembibitan sapi, pelaku usaha membutuhkan kepastian jangka panjang, termasuk kepastian regulasi yang mendukung jalannya usaha tersebut.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya terlebih dahulu menentukan orientasi pengembangan ternak sapi di dalam negeri. Dibuka lebarnya keran impor, kata Dayan, merupakan indikasi bahwa pemerintah hanya berorientasi mendapatkan sapi yang murah tanpa mengejar ambisi swasembada.

“Kalau pemerintah maunya harga daging murah, kit abisa buka impor besar-besaran, harga daging bisa murah. Tapi sulit swasembadanya karena siapa yang mau melakukan [pengembangbiakan]. Kalau bergantung hanya pada peternak-peternak kecil, sulit kejarnya,” kata Dayan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper