Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Aliansi Lebih Besar, Sriwijaya Air Buka Kerja Sama dengan Maskapai Lokal

Kelompok bisnis besutan keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air Group berencana membangun aliansi lebih besar dengan maskapai dalam negeri lainnya guna memperluas jaringan penerbangan di rute domestik.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok bisnis besutan keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air Group, berencana membangun aliansi lebih besar dengan maskapai dalam negeri lainnya guna memperluas jaringan penerbangan di rute domestik.

Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan aliansi tersebut bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pasar potensial di pelosok daerah. Menurutnya, rencana tersebut juga sejalan dengan upaya Sriwijaya Air Group dalam membangun negeri.

“Pada bulan lalu, kami membentuk aliansi maskapai, dengan nama ‘Aliansi Membangun Negeri.’ Ke depannya, kami ingin kembangkan aliansi ini, sehingga rute kami sampai ke pelosok daerah, atau sumber pasarnya,” katanya, Rabu (29/6/2016).

Toto mengungkapkan skema kerja sama operasi tersebut juga menjadi solusi bagi maskapai lainnya, terutama maskapai yang tengah kesulitan dalam memenuhi aturan kepemilikan pesawat dari Kementerian Perhubungan, selaku regulator.

Dia mengklaim sedikitnya ada 12 pesawat dari maskapai lainnya yang menginginkan untuk bekerja sama atau beraliansi dengan Sriwijaya Air Group. Meski demikian, lanjutnya, Sriwijaya Air saat ini masih menggodok kerja sama operasi tersebut.

“Saat ini banyak maskapai yang tidak mendapatkan AOC [izin usaha penerbangan] karena sulit comply. Kami sendiri menargetkan 12 pesawat kecil-kecil untuk dioperasikan NAM Air sampai akhir tahun ini,” tuturnya.

Selain menambah jumlah rute penerbangan, Toto menilai aliansi tersebut juga bakal menjadi nilai tambah. Pasalnya, pelanggan Sriwijaya Air Group kini bisa terbang dari satu kota ke kota lainnya dengan hanya satu tiket.

Pada saat bersamaan, dia mengungkapkan bahwa aliansi yang dibentuk antara Sriwijaya Air Group dan Transnusa Aviation pada bulan lalu, memberikan hasil yang cukup positif dengan tingkat keterisian pesawat atau load factor di atas 85%.

Seperti diketahui, Sriwijaya Air Group dan Transnusa Aviation menjalin kerjasama operasi untuk lima rute penerbangan antara lain Kupang-Ende PP, Kupang-Ruteng, Kupang-Bajawa, Kupang-Larantuka PP dan Kupang-Alor PP.

Dalam kerjasama tersebut, Sriwijaya Air Group mengoperasikan dua pesawat Fokker 50 berkapasitas 50 kursi milik Transnusa Aviation guna melayani kelima rute penerbangan dengan frekuensi satu hari sekali.

Pesawat yang dioperasikan nantinya akan menggunakan atribut NAM Air, selaku anak usaha dari Sriwijaya Air, antara lain seperti corporate identity, brand identity, kru pesawat hingga kru di bagian layanan sebelum dan sesudah penerbangan.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hemi Pamuraharjo mengatakan Kemenhub sangat mendorong adanya kerjasama aliansi antar maskapai dalam negeri.

“Kerjasama antar maskapai sangat penting untuk optimalisasi tingkat keterisian pesawat, revenue airlines, dan peningkatan pelayanan. Dan yang penting, bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri seiring berjalannya ASEAN Open Sky,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper