Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah data ekonomi dari dalam dan luar negeri telah dirilis pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan data ekonomi yang dirilis tersebut beserta dampaknya pada pasar adalah:
- Ketidakpastian global meningkat. Referendum UE menghasilkan 52% rakyat Inggris yang memilih keluar sedangkan 48% memilih tetap di UE. S&P memangkas peringkat utang Inggris dari AAA ke AA sementara Fitch Ratings memangkas peringkat dari AA+ ke AA. (USD/GBP -4,7% WoW)
- Likuiditas global terjaga. BoE menyediakan 250 miliar pound sterling dana untuk mendukung pasar keuangan. (Imbal hasil obligasi Inggris 10 tahun -5bps WoW)
- Gubernur Federal Reserve Janet Yellen khawatir situasi global. Di depan kongres, Yellen menunjukkan kekhawatirannya terhadap ketidakpastian global yang dapat menghambat lajut pemulihan perekonomian AS. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2016 ke 2,2% YoY dari angka April 2016 yang 2,4% YoY. (Dollar Index +1.32%, Yield UST 10 tahun +1.5bps WoW)
- Harapan suku bunga turun bertahan. Tingkat Bunga Penjaminan LPS untuk simpanan dalam rupiah turun 25 bps. OJK menyatakan penyesuaian batas atas suku bunga deposito, masih menunggu berlakunya BI 7 Days Reverse Repo Rate mulai Agustus 2016. (JIBOR ON +22bps WoW)
- Ekspektasi inflasi terjaga. Harga daging mulai turun setelah digelar operasi besar-besaran di 18 pasar. BI memperkirakan laju inflasi Juni 2016 atau sebagian besar momentum Ramadhan sebesar 0,56% MoM (3,36% YoY). (Imbal hasil SUN 10 tahun +16bps WoW)
- Tax amnesty disahkan. DPR mengesahkan UU tax amnesty dan APBN-P