Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Tawarkan Kemudahan Investasi Kepada Pengusaha AS

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan berbagai kemudahan berinvestasi di Indonesia dalam kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang dihadiri 52 perusahaan AS di San Fransisco, Senin (27/6/2016) waktu setempat.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan berbagai kemudahan berinvestasi di Indonesia dalam kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang dihadiri 52 perusahaan AS di San Fransisco, Senin (27/6/2016) waktu setempat.

Melalui siaran pers di Jakarta, Selasa, ke 52 perusahaan yang hadir itu antara lain terdiri atas industri alas kaki, furnitur, teknologi dan informasi serta makanan minuman.

Dalam kesempatan itu, Franky menyampaikan sejumlah kebijakan baru, seperti revisi Peraturan Presiden mengenai daftar negatif investasi (DNI) yang telah dikeluarkan per 18 Mei 2016.

Menurut dia, dengan diterbitkannya Perpres tersebut akan memberikan kepastian bagi calon investor potensial asal Amerika Serikat yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Perubahan yang dilakukan menyentuh beberapa sektor utama yang menjadi pilihan investasi dari investor AS yang sejak 2010 hingga 2015 telah menanamkan modalnya di Indonesia hingga US$8,3 miliar," katanya.

Sementara dari sisi komitmen investasi AS dalam periode yang sama tercatat mencapai US$16 miliar dengan kontribusi terbesar dari sektor farmasi.

Ada pun beberapa sektor utama itu, yakni sektor farmasi ditandai dengan dibukanya industri bahan baku obat; sektor perfilman: dan sektor "e-commerce".

Selain sektor farmasi, Franky juga menyampaikan mengenai potensi pengembangan sektor ekonomi digital di Indonesia.

Ia menilai bahwa pertumbuhan sektor ekonomi digital yang tumbuh 40%  per tahun dapat dimanfaatkan oleh calon investor asal Amerika Serikat. "Potensinya untuk tumbuh terus meningkat. Diperkirakan nilai sektor ekonomi pada 2030 mencapai US$130 miliar," ujarnya.

Tidak hanya menggelar kegiatan pemasaran investasi yang juga dihadiri Konjen RI San Fransisco Ardi Hermawan, Franky juga melakukan pertemuan dengan investor kelistrikan asal Amerika Serikat.

Pertemuan dilakukan untuk membahas mengenai beberapa kemudahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menarik investor asing.

"Khusus kelistrikan kami telah memiliki koordinasi yang baik dengan stakeholder termasuk PLN," katanya.

Kegiatan pemasaran investasi BKPM dilakukan ke tiga kota utama Amerika Serikat, yakni San Fransisco, Chicago dan New York.

Kegiatan pemasaran investasi ke Amerika Serikat merupakan salah satu agenda penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan arus modal yang masuk ke Indonesia.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$893 juta, terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.

Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen investasi senilai US$4,8 miliar dari 76 proyek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper