Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG LEBARAN 2016: Jangan Tergiur Diskon Besar

Masyarakat dihimbau tidak tergiur oleh diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan menjelang Lebaran 2016.
Pesta diskon hargajelang Labaran di sejumlah pusat perbelanjaan./Bisns
Pesta diskon hargajelang Labaran di sejumlah pusat perbelanjaan./Bisns

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat dihimbau tidak tergiur oleh diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan menjelang Lebaran 2016.

"Jangan tergiur diskon besar," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Bangka Belitung (YLKBB) Rachmat Jayadi Pangkalpinang, Senin (20/6/2016).

"Waspadalah terhadap permainan diskon yang marak terjadi menjelang Idulfitri 1437 Hijriah. Sebab, yang ditakutkan, barang yang dibeli tidak sesuai dengan kualitas yang asli. Masyarakat harus jeli dan pintar memilih produk yang diinginkannya. Tidak terlena oleh harga yang murah," ujarnya.

Selain itu, kata dia, diskon tersebut juga menjadi praktik permainan harga. Dalam hal ini, pengusaha terlebih dahulu menaikkan harga, kemudian baru memberikan potongan harga.

"Kebanyakan pengusaha menaikkan harga terlebih dahulu sehingga masyarakat terkecoh karena membeli barang yang seolah-oleh sudah didiskon. Hal itu membuat masyarakat yang dirugikan," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemberian potongan harga dengan alasan cuci gudang juga dapat merugikan konsumen jika masyarakat tidak cerdas dan selektif dalam pembelian produk yang didiskon.

"Kami meminta masyarakat untuk membandingkan harga terlebih dahulu dalam membeli barang yang mendapat potongan harga di pusat perbelanjaan dengan harga yang ada di tingkat pedagang yang tidak memberlakukan sistem potongan harga agar masyarakat tidak tertipu dengan embel-embel diskon," ujarnya.

Sehubungan dengan itu, YLKBB memperingatkan pengusaha atau pedagang agar tidak melakukan tindakan yang merugikan konsumen tersebut.

Jika kedapatan atau terbukti, lanjut dia, dapat dipidanakan sesuai KUHAP dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Pengusaha atau pedagang jangan sampai membodohi masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper