Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Kembangkan Tembakau Barley dan Virginia Fc

Pemerintah didesak untuk mengembangkan jenis tembakau barley dan virginia fc sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor.
tembakau
tembakau

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah didesak untuk mengembangkan jenis tembakau barley dan virginia fc sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor.

Penasihat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jabar Iyus Supriyatna mengatakan kedua jenis tembakau tersebut sangat memiliki nilai jual tinggi bagi petani.

Sebab, saat ini petani tembakau di Jabar masih mengandalkan jenis mole untuk dijual ke pasaran. Menurutnya, produksi tembakau jenis mole semakin kehilangan pangsa pasarnya.

"Kalau dua jenis tembakau ini mampu dipenuhi oleh Indonesia maka produsen rokok tidak akan melakukan impor," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/6/2016).

Dia menjelaskan pengembangan tembakau tersebut termasuk salah satu cara untuk menangkis impor, di samping pemerintah harus menerbitkan regulasi larangan impor tembakau yang tidak bertentangan dengan aturan WTO. Adapun, produksi tembakau jabar sekitar 5.000 ton per tahun.

Sementara itu, Ketua APTI Jabar Suryana menambahkan impor tembakau saat ini yang menembus hampir 150.000 ton per tahun tidak membuat petani khawatir. Dia beralasan apabila tingkat keberhasilan produksi tembakau lokal yang mampu diserap industri hanya mencapai 41%.

Dia mengaku yang lebih penting impor tembakau jangan sampai merusak tatanan harga tembakau lokal yang sudah dianggap sesuai dengan produksi petani. "Untuk mengatasi impor yang deras petani sekarangi lebih memilih mengurangi produksi daripada mengurangi lahan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper