Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PINJAMAN KOICA: Pemerintah Siap Gunakan Teknologi Korea untuk Infrastruktur

Pemerintah siap menggunakan teknologi perawatan infrastruktur dari Korea Selatan sebagai bagian dari komitmen pembiayaan proyek infrastruktur yang didanai Negeri Ginseng itu melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi
Perbaikan jalan provinsi/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah siap menggunakan teknologi perawatan infrastruktur dari Korea Selatan sebagai bagian dari komitmen pembiayaan proyek infrastruktur yang didanai Negeri Ginseng itu melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Panani Kesai, Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengatakan Indonesia tergolong dalam negara yang awam terhadap teknologi perawatan dan keselamatan infrastruktur.

Menurutnya, penting menciptakan kesadaran bahwa bangunan sebagai aset yang harus dipelihara dan berfungsi sesuai rencana.

Panani melanjutkan skema kerja sama dengan pemerintah Korsel tersebut mencakup pemanfaatan teknologi perawatan dan perbaikan jembatan. SDM konstruksi di Indonesia dapat memetik pelajaran dari Korsel yang selama 20 tahun terakhir tercatat memiliki angka kerusakan dan kecelakaan terkait infrastruktur 0%.

“Kebetulan Pak Menteri PUPR Basuki sudah ada kesepakatan dengan Korsel [KOICA] untuk peningkatan kapasitas manajemen keselamatan terhadap bangunan. Korsel punya pengalaman yang cukup bagus untuk itu," katanya dalam acara forum kerjasama Kementerian PUPR dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Panani menuturkan dengan kerja sama itu ke depannya pemerintah tak hanya peduli soal pembangunan namun juga terhadap perawatan. Dia mencontohkan jembatan Barelang di Batam. Sebagai dampak minimnya kesadaran pemeliharaan, jembatan itu telah mengalami penurunan fungsi.

Jeong Tae Wha, Direktur Jenderal Kebijakan Teknologi Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel, mengungkapkan saat ini terdapat 70.000 faslitias utama infrastruktur nasional kategori 1 dan 2 di Korsel, dan terhadap fasilitas-fasilitas tersebut selalu dilakukan inspeksi berkala.

"Duapuluh tahun lalu, kami menyadari pentingnya keselamatan infrastruktur. Dari pemerintah kami, ada peraturan yang mengatur bagaimana kami bisa sukses dengan mengadakan pencegahan. Kalau ada masalah sedikitpun kami langsung perbaiki," tuturnya.

Forum kerja sama Kementerian PUPR dengan Kementerian Korsel ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian PUPR dengan KOICA dalam proyek manajemen keselamatan infrastruktur di mana Korea Infrastructure Savety and Technology Corporation (KISTEC) bekerja sebagai konsultan pelaksana.

Di Tanah Air, KOICA tercatat telah bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam membuat sejumlahfeasibility study dan master plan baik di sektor kebinamargaan, keciptakaryaan, sumber daya air, dan kapasitas konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper