Bisnis.com, BATAM -- Korea International Cooperation Agency (Koica) melalui Korea Infrastructure of Safety and Technology Corporation kembali menggelar bengkel kerja atau workshop berkaitan dengan peningkatan kapasitas manajemen keselamatan infrastruktur di Batam, Kepulauan Riau.
Sesditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Panani Kesai mengatakan bengkel kerja yang merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR dan Koica kali ini dilaksanakan untuk ketiga kalinya.
"Workshop kali ini berbarengan dengan dimulainya training inspeksi jembatan selama 3 bulan untuk insinyur jembatan Indonesia di Jembatan Fisabilillah Batam," ujarnya ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut, Rabu (23/3/2016).
Sedikitnya 50 peserta mengikuti bengkel kerja itu termasuk para pejabat Kementerian PUPR, perwakilan dari Koica, dan Direktur Kistec.
Menurut Panani, kerja sama dengan Koica yang dimulai sejak 2014 itu didasari dari berbagai musibah maupun kegagalan konstruksi infrastruktur yang terjadi di Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah kemudian menggandeng Koica melalui Kistec menjadi konsultan pelaksana dalam manajemen keselamatan infrastruktur Indonesia.
"Indonesia ingin mengadopsi manajemen keselamatan infrastruktur Korea [Korsel] yang merupakan satu-satunya sistem manajemen tersentralisasi oleh pemerintah dan tidak mengalami kegagalan infrastruktur fatal dalam 20 tahun terakhir."
Pasalnya, kata Panani, infrastruktur merupakan salah satu aset fisik vital yang melayani negara, kota, atau area.
Aset tersebut antara lain berupa jembatan, bendungan, dan gedung. Namun, aspek nonfisik infrastruktur yaitu manajemen, memiliki peran vital untuk mencapai pengembangan infrastruktur yang baik. Salah satunya adalah manajemen keselamatan infrastruktur.
"Indonesia mengalami beberapa kasus kegagalan konstruksi dalam beberapa tahun terakhir, antara lain robohnya Jembatan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur [November 2011], dan runtuhnya hanggar Bandara Udara Sultan Hasanudin [Maret 2015] yang menimbulkan korban dan kerugian jiwa, harta benda, serta lingkungan yang besar."