Bisnis.com, JAKARTA- PT UBM Indonesia optimistis pameran kecantikan BeautyIndonesia 2017 yang digelar pada April tahun depan akan mendulang sukses.
General Manager PT UBM Indonesia Ivan Ferarri mengatakan pameran tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan harmonisasi antara produsen lokal dan internasional, serta meningkatkan industri nasional di sektor kecantikan.
Pasalnya, katanya, Indonesia meripakan pasa lokal yang luas dan dinamis, dimana seluruh merk global berada, yang menciptakan persaingan yang kuat dan peluang yang besar.
"Karenanya kami berani menggelar pameran ini yang mencakup semua sektpr kecantika, meliputi bahan, kemasan, mesin, manufaktur, kosmetik, perlengkapan mandi, perawatan pribadi, kesehatan dan spa, kesehatan alami, salon kecantikan, tata rambut profesional kuku dan aksesori," ujar General Manager PT UBM INdonesia Ivan Ferarri di Jakarta, Rabu (15/06)
Dia menjelaskan pameran BeautyIndonesia merupakan rangkaian dari kegiatan pameran UBM yang juga diadakan di Thailand, Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Jepang.
"Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari dan akan menghadirkan beragam aktivitas seperti bussiness matchmaking program, seminar, tren, dan juga analisis pasar," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Industri Farmasi dan Kosmetika Kementerian Perindustrian Afrida Suston Niar mengatakan dengan adanya pameran tersebut, diharapkan dapat menjadi pertukaran informasi dan sarana promosi kosmetika nasional ke tingkat internasional.
Termasuk, teknologi produksi, riset, pasar, dan tren kosmetik terbaru, sekaligus mendorong investasi industri bahan baku kosmetik di dalam negeri.
Afrida menambahkan Indonesia memiliki peluang besar dalam industri kecantikan karena pasar dosmetik yang luas, ketersediaan SDM, dan juga potensi material bahan baku.
"Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang sangat stratgeis dan potensial mengingat saat ini terdapat 760 perusahaan kosmetik skala besar, menengah dan kecil yang tersebar di wilayah Indonesia, serta mampu menyerap 75.000 tenaga kerja secara langsung dan 600.000 pekerja tak langsung.
Apalagi, berdasarkan PP no.14/2015 tentang rencana induk pembangunan industri 2015-2035, industri kosmetik menjadi salah satu industri Andalan yaitu industri prioritas sebagai penggerak ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
