Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan dunia usaha dan industri yang berasal dari dalam maupun luar negeri (PMA) diminta turut mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan membangun sistem pelatihan kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan keterlibatan tersebut dibutuhkan demi mempercepat peningkatan kompetensi kerja serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat.
“Kami berharap investasi yang ada dapat ditingkatkan, termasuk investasi SDM, sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan memberikan transfer kemampuan (skill) bagi pekerja Indonesia di berbagai sektor usaha,” katanya, Senin (13/6).
Dia menjelaskan pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Guna mengimbanginya, diperlukan ketersediaan pekerja yang memiliki kompetensi kerja (skill) yang unggul.
Di beberapa sektor kerja terdapat kesenjangan antara factor supply and demand yang menyebabkan tidak sinkronnya ketersediaan pekerja dengan kebutuhan industri.
Misalnya, di sektor konstruksi masih dibutuhkan sekitar 3,5 juta pekerja namun saat ini hanya bisa tersedia sekitar 500 ribu pekerja konstruksi dengan kemampuan skill yang bagus.
Pemerintah menggandeng swasta dalam pengembangan BLK di berbagai daerah. “ Kita juga membutuhkan kerjasama pelatihan kerja yang menggabungkan pelatihan keterampilan dan pelatihan bahasa untuk memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri.”