Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif memacu terciptanya ekosistem ekonomi kreatif di setiap industri di Indonesia untuk meningkatkan kesuksesan pengusaha pemula.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menuturkan, adanya ekosistem tersebut membuat para pengusaha muda di setiap industri akan saling bahu-membahu dalam membuat jaringan bisnis. Pihaknya pun siap menjembatani kerjasama antara pengusaha pemula dengan calon investor.
Selain itu, Barekraf juga memberikan pelatihan kepada para pengusaha pemula dalam hal membuat proposal dan mengemas produk. "Pengusaha muda kelas pemula yang sukses di Indonesia tak sampai dari 10%. Kondisi ini diakibatkan kurangnya jaringan dan cara pengemasan produk," tuturnya dalam siaran pers, Kamis (9/6/2016).
Bidang ekonomi kreatif, lanjut Triawan, saat ini menjadi poin penting yang harus dikembangkan. Di Korea Selatan, pemerintah sudah melakukan pengembangan sejak 15 tahun lalu. Begitu pula di Tiongkok yang dikerjakan 10 tahun silam.
"Hasilnya bisa dilihat sekarang, mereka jauh berkembang. Kuncinya cuma satu, dalam jangka pendek ini kita harus memfokuskan pada ekosistem," paparnya.
Bambang Muliana, CEO PT Razedo Grup Sukses (RGS) yang juga dikenal dengan LiveWell Global, mengatakan saat ini merupakan era ekonomi kreatif dimana para entrepreneur pemula harus bisa mengemas bisnis agar dilirik pasar.
Untuk mempermudah proses, perlu dibuat kelompok-kelompok entrepreneur di setiap industri untuk menguatkan jaringan. Oleh karena itu, LiveWell Global secara konsisten memberikan pelatihan kepada distributor mengenai cara menjual produk dan membuat jaringan bisnis.
Menurutnya, LiveWell Global memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk turut mengambil peran dalam membangun dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. "Intinya, dalam era ekonomi kreatif ini kita jangan hanya menjadi penonton, tapi jadilah pelaku," tandasnya.