Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA PANGAN: Wakil Ketua MPR Minta Presiden Blusukan ke Pasar

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan ke pasar untuk mengecek harga pangan selama Ramadhan, jelang Hari Raya Idulfitri guna memastikan harga turun.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyalami pedagang usai acara peresmian di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (4/5/2016). Jokowi meresmikan pasar manis yang merupakan bagian dari program revitalisasi 1000 pasar tradisional pada 2015./Antara-Idhad Zakaria
Presiden Joko Widodo (tengah) menyalami pedagang usai acara peresmian di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (4/5/2016). Jokowi meresmikan pasar manis yang merupakan bagian dari program revitalisasi 1000 pasar tradisional pada 2015./Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan ke pasar untuk mengecek harga pangan selama Ramadhan, jelang Hari Raya Idulfitri guna memastikan harga turun.

"Saya mengapresiasi pernyataan tegas Presiden Jokowi yang meminta agar harga-harga kebutuhan pokok rakyat menjelang puasa, selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah, turun lagi ke harga wajar. Tapi, Presiden agar blusukan guna memastikan agar harga benar-benar turun," ujarnya, Rabu (8/6/2016).

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mendesak Pemerintah memberantas kartel daging yang diduga selama ini sering memainkan harga daging sapi sehingga memberatkan rakyat terutama menjelang Lebaran.

"Keputusan Presiden Jokowi mematok harga daging Rp80.000 per kg adalah benar. Presiden Jokowi membuat keputusan itu setelah mendengar masukan dari para menteri terkait, meskipun ada menteri yang memberikan masukan keliru," kata Oesman Sapta di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (8/6/2016) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Oesman, harga daging sapi segar dengan kualitas baik di pasar saat ini mencapai Rp130.000 per kg, padahal di Malaysia hanya sekitar 60.000 per kg.

Oesman mensinyalir, lima kartel daging yang sudah cukup lama memainkan harga daging harus segera diberantas, agar harga daging di tingkat eceran dapat stabil.

"Permainan kartel itu antara lain, menguasai impor daging sapi dari Australia," katanya.

Menurut Oesman, Pemerintah yang dibantu TNI/Polri hendaknya dapat membongkar dan menghentikan permainan kartel daging. "Permainan kartel yang membuat harga daging sapi melonjak, sangat merugikan rakyat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper