Bisnis.com, BANDUNG - Jika sebelumnya para penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau Badara Cengkareng merasa kesulitan untuk pindah terminal karena jarak yang cukup jauh, hal itu segera tidak akan terjadi lagi.
PT Len Industri (Persero) optimistis menggarap lini bisnis urban transport dengan teknologi yang sudah mulai dikembangkan dan kini telah diterapkan dalam pembangunan automated people mover system (APMS) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
PT Len mendapat kepercayaan dari PT Angkasa Pura II untuk menggarap APMS di Bandara Soekarno-Hatta melalui penunjukan langsung setelah menjadi satu-satunya pilihan yang mampu memenuhi seluruh persyaratan pelelangan.
“Salah satu project yang dilakukan sebagai breakthrough adalah proyek APMS yang nanti menghubungkan antarterminal di Bandara Cengkareng,” kata Direktur Utama PT Len Industri Abraham Mose, Selasa (7/6/2016).
Proyek APMS di Bandara Soekarno-Hatta yang kontraknya senilai Rp531 miliar tersebut menjadi pilot project untuk penerapan APMS di bandara-bandara lainnya di Indonesia untuk memudahkan perpindahan penumpang antar-terminal.
Sistem ini akan menggunakan teknologi sistem sinyal modern tanpa awak atau communication based train control (CBTC Driverless) dengan panjang lintasan 2,98 km untuk melayani 5 terminal di Bandara Soekarno Hatta dengan operasi landside.
APMS menggunakan jenis kereta automated guided transport (AGT) denga tipe side guided. Salah satu jenis LRT ini akan beroperasi dengan 3 trainset dengan konfigurasi masing-masing 2 cars berkapasitas 2.100 penumpang per jam per arah (pphpd).
Pengerjaan proyek ini dilakukan dengan model design and build melalui konsorsium bersama perusahaan Woojin, asal Korea Selatan. Len sendiri akan fokus mengerjakan sistem CBTC Driverless, telekomunikasi, dan power substation (kelistrikan).